Ia mengatakan, gerakan belanja produk UKM Jawa Tengah mendapat respon baik dari lingkup OPD Provinsi Jawa Tengah. Hingga saat ini sudah 2000 paket terjual.
“Pak Gubernur juga beli yang paket Rp 500 ribu beli lima belas, pokoknya banyak pak gub itu. Pokoknya kalau tidak 15, 20 ya 30 paket belinya, kalau tidak salah ingat. Ya Paket Ajwa, Medjool sama Sukkari dibeli semua,” ungkapnya.
Ema mengatakan, selain di OPD Pemprov Jateng, gerakan ini juga dilakukan di lembaga keuangan, yang dikomandoi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ke depan, program ini diharapkan diadopsi dengan event yang berbeda.
“Ide awalnya dari Pak Amman OJK, yang ingin membantu penjualan dari UKM. Ini sebagai bentuk karikatif (bantuan kepedulian), di masa lebaran kan banyak membutuhkan. Harapannya untuk event lain semisal pemberian cenderamata kita arahkan ke UKM. Seperti yang dilakukan OJK, yang memberikan bingkisan ke tamu tapi isinya dari produk UKM,” imbuhnya.
Baca Juga : Untuk Meningkatkan Profesionalisme Wartawan, Dewan Pers Akan Gelar kegiatan Di 34 Provinsi
Dengan pembelian parsel dari UKM, Ema berharap dapat menambah modal pengusaha yang sempat terimbas efek Covid-19.
“Ya, paling tidak bisa menambah modal buat usaha berikutnya. Kemudian, mereka (UKM) ketemu dengan offtaker baru ketemu pelanggan baru,” pungkasnya. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/11086/optimalisasi-peran-masjid-dr-tri-adhianto-studi-banding-manajemen-masjid-baitu-mamuur/
[…] Baca Juga : Pemprov Jawa Tengah Gagalkan Program Produk Parsel Yang Terbeli Oleh OPD […]