Selain persoalan jalan, Ganjar juga meminta Sri Sumarni dan Bambang Pujiyanto terus bekerja dalam rangka menghadapi pandemi. Ia mengingatkan bahwa pandemi belum selesai, sehingga semua harus terus bekerja secara optimal.
“Kemarin di Grobogan ada kabar guru tertular, maka saya minta dicek lagi. Saya titip kawan-kawan Pemkab Grobogan ikut mengawasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Tidak usah ribut ini sekolah kewenangan provinsi atau kabupaten, pokoknya yang di Grobogan saya izinkan Bupati ngecek,” tegasnya.
Selain itu, persialan recovery ekonomi juga harus menjadi perhatian. Integritas harus dipegang teguh agar tidak ada lagi pungli, gratifikasi hingga korupsi.
Baca Juga : Ganjar Pranowo Terus Berikan Dukungan Terhadap E-sprot
“Sambil saya titip soal masa depan generasi bangsa. Kemarin ada informasi, pernikahan dini naik selama pandemi. Ini harus ditekan dan program Jo Kawin Bocah harus diedukasi. Persoalan stunting juga jangan sampai diabaikan, program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng merupakan kunci untuk mengatasi persoalan-persoalan itu,” pungkasnya.
Sementara itu, Sri Sumarni mengatakan siap langsung tancap gas melaksanakan program kerja yang telah disiapkan. Terkait infrastruktur khususnya jalan rusak, Sri membenarkan masih ada 28 persen jalan kabupaten yang mengalami rusak berat.
“Sebenarnya target selesai itu di 2021, sesuai visi misi periode awal saya kemarin. Tapi karena ada Covid-19, anggaran direfocusing sehingga tidak bisa 80 persen jalan dalam kondisi baik sesuai target kami,” katanya.
Sri juga siap membawa Grobogan menjadi daerah yang lebih maju lagi. Persoalan integritas harus benar-benar diawasi agar tidak ada kasus korupsi atau gratifikasi.
“Semua harus transparan, kita harus bisa melakukan itu. Kami akan terus pantau agar tidak ada praktik-praktik itu. Grobogan harus bersih dari korupsi,” ujarnya. (Red)