Dokter Jati tanpa sengaja bertemu dengan Sukma (Della Dartyan) sang penari lengger. Tarian Sukma membuat jantung dr. Jati berdegup kencang setiap melihatnya menari. Di saat yang sama, keadaan desa menjadi mencekam karena banyak warga yang hilang. Mereka percaya bahwa satu-satunya yang dapat menghentikan petaka itu adalah Ritual Tarian Lengger.
Sebagai calon penari lengger, Sukma menjalani ritual demi mendapatkan anugerah Indang yang dipercaya dapat melindungi sang Penari Lengger.
Baca Juga : Polres Gowa Gelar Apel Kebangsaan Berdama 3 Pilar
Yongki Ongestu selaku sutradara mengungkapkan alasannya tertarik untuk mengangkat kisah ini
menjadi film.
“Film ini sebetulnya terinspirasi dari keinginan untuk mempopulerkan budaya tarian lengger yang kita
jahit ceritanya dalam bentuk drama thriller, supaya bisa lebih mudah diterima oleh penonton. Selain itu selama proses produksinya, kita banyak berkolaborasi dengan seniman dan pembuat film lokal di daerah Banyumas,” tutur Yongki.
Nama Della Dartyan yang sudah tak asing lagi, berhasil merebut perhatian dan kepercayaan penonton bahwa ia adalah seorang penari lengger. Della berlatih lebih dari 30 hari di Purworkerto, khusus untuk belajar menari langsung dari maestro Tari Lengger.