Untuk wilayah selatan banten, dikatakan Suwardi pihaknya tidak hanya ke Pandeglang, hal serupa juga akan disampaikan ke Kabupaten Serang maupun Kabupaten Lebak. “Kita sampaikan secara simultan untuk memitigasi, jika prediksi ilmuan itu terjadi bisa mengantisipasi,” tandasnya.
“Jika terjadi gempa dalam kurun waktu 20 detik terus menerus terjadi, saya harap masyarakat segera lari dari pesisir pantai tanpa menunggu serine berbunyi,” sambungnya.
Bupati Pandeglang Irna Narulita berharap apa yang disampaikan oleh BMKG tidak pernah terjadi di Pandeglang. Kendati demikian, menurutnya apa yang disampaikan BMKG bukan tanpa sebuah kajian. ” Kita harus belajar dril tsunami dan memitigasi, pelatihan tentang kebencanaan dilakukan kita mohon dukungan dari BMKG dan BNPB,”katanya.
Bupati berharap, pihak BMKG memberikan sebuah gambaran yang dapat dilakukan oleh Pemda Pandeglang, jika memang harus memakan biaya besar pihaknya akan meminta dukungan dari BNPB karena anggaran daerah tidak memadai.”Kita akan bersurat ke BNPB untuk mendukung kami sehingga metigasi bencana dapat dilakukan sedini mungkin,” ujarnya.
Baca Juga : Ganjar Minta Bupati Dan Wali Kota Waspadai Titik Kerumunan
“Saya harap ada pelatihan khusus masyarakat kami, agar masyarakat dapat dipastikan sampai ke titik aman atau bisa mencapai ketempat evakuasi,”imbuhnya.
Bupati juga berharap, EWS atau sistem peringatan dini yang sudah dipasang oleh BMKG dan BPBD Provinsi bisa berfungsi dengan baik. “Ini sangat penting untuk memberitahukan jika memang jika bencana akan terjadi,” pungkasnya. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/12184/sebagai-bentuk-kepedulian-sesama-dibulan-ramadhan-polwan-polsek-tanjung-duren-mengadakan-aksi-sosial/
[…] Baca Juga : Balai Besar Wilaya II BMKG Tangerang Lakukan Simulasi Di Kecamatan Labuan […]