Sebab berdasarkan catatan aplikasi, pihaknya menerima laporan sudah ada 5.000 orang yang masuk ke Jateng. Ganjar mengatakan, tak masalah jika mereka yang masuk ini mengikuti dan memenuhi syarat dengan baik.
“Yang repot adalah yang mereka nekat nerobos. Jangan sampai kejadian di Pati terulang, dan kemudian menularkan kepada yang lain,” tegasnya.
Selain itu, Ganjar menegaskan tempat wisata juga terus dipantau oleh pihaknya. Semua dalam posisi yang tidak 100 persen. Bahkan Ganjar meminta agar tempat wisata baru hingga klub malam juga diperketat pemantauannya.
“Tempat-tempat wisata baru, atau barangkali klub-klub malam yang seringkali tidak terdeteksi oleh kita, maka yang seperti itu kalau tidak mengindahkan kita minta untuk ditutup,” tandasnya.
Baca Juga : Masyarakat Wewengkon Citorek Terima Sertifikat Dari Presiden
Sementara Wakapolda Jateng Brigjen Abioso Seno Aji menambahkan di Jawa Tengah setidaknya ada 1.400-an personil disiagakan selama Operasi Ketupat Candi 2021. Pihaknya berkomitmen memutarbalikkan kendaraan dari luar Jateng tak sesuai ketentuan yang ada.
“Pengalaman di India sudah saksikan bersama. Jadi kalau punya pikiran yang waras maka kita tidak ingin mengalami hal serupa,” tegasnya. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/12192/koramil-0308-muncang-dan-kepala-desa-hariang-melakukan-pembagian-masker/
[…] Baca Juga : Jawa Tengah Siapkan 1.400 Personil Untuk Siagakan Operasi Ketupat Candi […]