Setelah itu dilakukan rapid tes antigen terhadap 20 ABK dan menunjukkan hasil 3 orang positif. Pemeriksaan dilanjutkan dengan pengambilan spesimen dengan PCR test di RS Pertamina Cilacap. Pada tanggal 26 April diterima hasil PCR yang menunjukkan konfirmasi positif. Tanggal 28 April Boarding Officer KKP Kelas II Cilacap melakukan pengambilan sampel Genome untuk 3 ABK yang positif untuk dikirim ke Balitbangkes Pusat.
Tanggal 30 April sampai 4 Mei dilakukan evakuasi ke RSUD Cilacap dan pemeriksaan spesimen PCR terhadap mereka dan didapatkan 13 ABK terkonfirmasi positif. Belasan ABK langsung isolasi dan perawatan di RSUD Cilacap.
Sambil menunggu hasil PCR kepada yang kontak erat, seluruh ABK melakukan isolasi mandiri di kapal dan tidak diperbolehkan turun dari kapal.
Sementara pada tanggal 1-4 Mei kapal bongkar muatan di dermaga IV Tanjung Intan Cilacap dengan pengawas dari petugas KKP. Pada tanggal 4 Mei dilakukan pengawasan kapal dalam karantina di DU IV Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap oleh petugas shift 1, pukul 11.30, hasil aman terkendali dan sudah tidak ada kegiatan bongkar muat sejak tanggal 3 Mei pukul 15.00.
Baca Juga : Wakil Wali Kota Bekasi Tampung Aspirasi Jama’ah Usai Sholat Jum’at
Tanggal 5 Mei RSUD Cilacap memberikan informasi bahwa salah satu pasien rujukan kapal dalam kondisi tidak stabil dan harus dilakukan pemantauan yang lebih intens. Terhadap tenaga bongkar muat, ada sekitar 49 orang sudah dilakukan rapid tes antigen dan hasilnya negatif.
“Kemarin beredar di media sosial kalau itu orang India, setelah dicek itu warga negara Filipina. Jadi perkembangan hingga detik terakhir ini saya kira penting untuk memberi penjelasan kepada masyarakat,” kata Ganjar. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/12364/program-p3-gai-di-desa-cirompang-di-sambut-baik-warga/
[…] Baca Juga : Ganjar : Koordinasi Terkait Penanganan 13 ABK Kapal Asing Terus Di Lakukan […]