“Sampun pak, wingi dicucus (kemarin dirapid). Hasile positif,” jawab salah satu nelayan.
Ganjar dan rombongan terkejut dengan jawaban itu. Ia pun bertanya sekali lagi, apakah hasilnya positif atau negatif.
“Kan apik hasil positif pak, daripada negatif,” kata nelayan itu dan tidak tahu maksud positif dan negatif rapid antigen.
Ganjar mengatakan pemeriksaan pada nelayan dan ABK di Tegal memang penting dilakukan. Sebab, sudah ada 400 kapal yang mendarat dan dipastikan akan bertambah mengingat masih ada beberapa hari sebelum lebaran.
“Maka ini saya cek, pastikan mereka semua dites dan sudah dilakukan. Ditemukan satu yang positif Covid-19 dan langsung dilakukan tindakan, sementara lainnya negatif,” ucap Ganjar.
Baca Juga : Panglima TNI dan Kapolri Kunjungi Pelabuhan Merak
Kontrol terhadap nelayan dan ABK di pelabuhan lanjut Ganjar sangat penting. Sebab meski para nelayan itu adalah warga setempat, namun mereka sudah berkeliling ke daerah-daerah lainnya.
“Meski kebanyakan orang tegal, tapi mereka sudah berkeliling-keliling, rata-rata dari Jakarta. Maka saya minta hati-hati betul, apalagi pengetahuan mereka tidak terlalu memahami, saya tanya positif apa negatif saja tidak paham. Jadi ini harus jadi perhatian,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala KSOP Pelabuhan Tegal, Fatah Yasin menerangkan, sudah ada 400 kapal yang mendarat di pelabuhan itu. 40 persen kapal berlayar dari Jakarta.
“ABK nya kebanyakan dari Brebes, Tegal dan Pekalongan. Sudah kami tes semuanya dan alhamdulillah negatif. Ada satu yang positif, itu ternyata dari darat, bukan termasuk ABK,” ucapnya. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/12410/polsek-jonggol-amankan-pelaku-pencurian-kotak-amal-di-dalam-masjid/