Warga lainnya, Amsar juga menyayangkan. Menurutnya seharusnya Bulog sebagai perusahaan milik negara menjadi solusi bukan malah mencari keuntungan saja. Harusnya mereka melayani juga jika ada masyarakat yang datang dan ingin membeli daging.
“Kami akan laporkan hal ini ke DPR, karena keberadaan Bulog Lebak Pandeglang tidak sebagai mana fungsinya, yang dipikirkan hanya mencari keuntungan saja melalui RPK yang dibentuknya,” tutur Amsar.
Bahkan, kata Amsar, dia melihat langsung mobil plat merah luar Lebak dan Pandeglang mengangkut banyak daging, tapi kenapa masyarakat lokal yang ingin membeli lima sampai 10 kilogram aja.
Baca Juga : Ganjar Lakukan Pengecekan Di Perbatasan Jateng-DIY
“Ini kebijkan yang menurut saya ngaco, keberadaan Bulog bukannya untuk menekan harga daging yang saat ini melambung tinggi di pasar, ini malah sebaliknya,” paparnya.
Salah seorang pegawai Bulog bagian komersil yang enggan disebutkan namanya membenarkan, bahwa keberadaan daging di Bulog saat ini sudah pesanan RPK semua.
“Iya harus PO terlebih dulu jika jika ingin dapatkan daging disini,” ucapnya.
Hingga berita ini diterbitkan, media ini terus berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak- pihak terkait. (Red)