“Juga hal di perbolehkan atau sesuai tidaknya dengan aturan itu bukan urusan saya karena program ini ada pengawas dari balai dan dari pihak Kepala Desa,” Pungkas Epen.
Pada saat konfirmasi ke tempat Kepala Desa Karya Utama Nana, menyayangkan beliau tidak ada di rumahnya serta di hubungi melalui telpon selulernya serta Whatsap ( WA ) nya Dengan jawaban “Bahwa hal pohon kelapa itu hanya batangnya bukan akarnya dan di anggap tidak ada masalah dan itupun sudah sesuai aturan serta sudah di izinkan pihak pendamping atau Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM), bahkan itu hasil musyawarah ,” jawab Kepala Desa Karya Utama Nana.
Baca Juga : Jadikan “Zero Narkoba di Kampung Narkoba Cengkareng Jakarta Barat”, Polisi Akan Dirikan Kampung Tangguh Jaya
Hal tersebut Lembaga Aliansi Jurnalis Banten ( AJB ) Mas Jaya, yang di wakilkan oleh Cipto, Ia memaparkan “Dengan adanya Program P3-TGAI merupakan pekerjaan pembangunan saluran irigasi tersier yang di kerjakan oleh petani atau masyarakat setempat dengan di berikan upah sehingga menambah penghasilan petani atau penduduk desa terutama di antara dua musim tanam dan panen bukan di kerjakan oleh orang luar desa dengan systim borongan atau di kontraktualkan,” tegas Cipto.
Lanjut ia bahwa program P3-TGAI di laksanakan dengan metode Swakelola, Sistem Pola Pemberdayaan, Partisipatif, dan Padat Karya dengan Anggaran Rp.195 juta, Sehingga menciptakan penyerapan tenaga kerja masyarakat setempat.
Baca Juga : Warga Kecewa, Bulog Sub Divre Lebak Pandeglang Dituding Persulit Pembelian Daging
Maka berharap Lembaga AJB kepada pihak Pemerintah dinas terkait dan pihak Balai BBWSC3 provinsi Banten, untuk turun ke lokasi dan memberikan teguran serta sanksi dengan apa yang di duga di atas dalam pelaksanaan pekerjaan irigasi yang asal jadi.
Lantaran dengan adanya pohon kelapa yang di bungkus oleh pasangan batu serta adanya dugaan asal jadi dalam pasangan dasar pondasi yang juga dugaan tidak ada galian sehingga terlihat adanya naik turun pasangan batu pondasi serta adanya rembes kebocoran air dari luar masuk ke dalam saluran irigasi tersebut.
“Sehingga kerjaan program P3-TGAI Tani Mandiri ini, diduga dalam pelaksanaan pembangunannya asal jadi serta di anggap menghambur-hamburkan anggaran saja” Pungkas Cipto. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/12563/rakercam-pac-pdi-p-beserta-ranting-banjarsari-sambil-berbuka-puasa-bersama-munculkan-soliditas/
[…] Baca Juga : Pembangunan P3-TGAI Tani Mandiri Di Duga Asal Jadi […]
[…] Baca Juga : Pembangunan P3-TGAI Tani Mandiri Di Duga Asal Jadi […]