Dengan ditutupnya tempat wisata sampai 30 Mei nanti, Enday menambahkan membuktikan bahwa Gubernur Banten tidak mempunyai konsep dalam penanganan Covid-19 di wilayahnya sendiri, dan kebijakan yang reaktif akibat kepanikan adanya lonjakan.
“Buruknya Koordinasi Gubernur dengan Bupati/Walikota tentu membuat kewalahan pemangku kebijakan di wilayahnya masing-masing. Dari hari hari kemarin para Bupati gencar melakukan sosialisasi agar tidak berwisata atau wisata ditutup. Tetapi itu tidak menutup animo masyarakat untuk berpergian ke tempat wisata yang ada di Banten,” jelasnya.
Baca Juga : Lapas Rangkasbitung Lakukan Pemeriksaan Kelengkapan Atribut Pegawai
Ia berharap Gubenur mempunyai alternatif kebijakan untuk membantu para pedagang yang menggantungkan hidupnya, dimana Gubernur harus mempunyai skema jangka panjang dalam penanganan Covid-19 terkhusus dalam pengelolaan tempat wisata.
“Gubernur harus meningkatkan koordinasi dengan kepala daerah di tingkatan bupati dan walikota,” pungkasnya. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/12866/gubernur-jawa-tengah-intruksikan-semua-rumah-sakit-di-jateng-siaga-mengantisipasi-potensi-terjadinya-lonjakan-covid-19/
[…] Baca Juga : Buruknya Koordinasi Gubernur Kepada Bupati dan Wali Kota Se-Provinsi Banten […]