“Kalau itu membikin kerumunan, ndak boleh. Tapi kalau dibatasi silahkan diatur. Teman-teman Kabupaten/Kota sampai level desa, camat dan lurah harus bekerjasama dengan Babinsa/Babhinkamtibmas untuk mengatur. Kalau tidak bisa diatur, harus tidak diizinkan,” tegasnya.
Ganjar juga meminta seluruh Bupati/Wali Kota mempersiapkan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pasca lebaran. Selama 14 hari usai lebaran ini, semua diminta siaga di daerah masing-masing.
“Semuanya harus menyediakan tempat untuk antisipasi situasi 14 hari setelah lebaran dan 14 hari setelah lebaran kupat. Rumah sakit harus siaga, tempat-tempat isolasi harus ditambah, ICU dan juga tempat isolasi terpusat harus disiapkan termasuk SDM, obat-obatan dan lainnya. Kami juga ingin agar semuanya bekerja keras untuk menurunkan angka kematian agar lebih baik,” pungkasnya.
Baca Juga : Viral Anak 11 Tahun Beri Kado Untuk Gubernur Jawa Tengah
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan, belum ada peningkatan kasus Covid-19 beberapa hari pasca lebaran ini. Beberapa daerah memang ada sedikit peningkatan, seperti Kabupaten Semarang, Demak, Pati, Kudus dan Grobogan.
“Tapi itu bukan dari pemudik, itu lebih banyak dari kasus yang muncul tinggi beberapa waktu lalu, yakni klaster keluarga,” ucapnya. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/12895/polsek-tanjung-duren-bersama-tiga-pilar-kecamatan-grogol-petamburan-melaksanakan-tes-swab-antigen/