Ia menyebutkan, kepulangan para pekerja migran dilakukan secara bergelombang. Bahkan di antaranya ada yang pulang menggunakan fasilitas pribadi ke kampung halaman. Namun demikian, prosedur protokol keamanan tetap harus dilalui, sebelum kembali ke udik.
“Kalau perkiraannya yang akan pulang kurang lebih sekitar 4000 orang, baik di bulan April atau Mei ini karena kontraknya habis. Namun, kenyataannya yang pulang tidak sebanyak itu hanya sekitar 1000 orang, karena adapula yang memperpanjang kontrak mereka,” imbuh Sakina.
Terkait masa depan mereka sesudah pulang kampung, Sakina berpesan mereka menjadi pengusaha. Namun demikian, bagi eks pekerja migran, yang bingung mencari pekerjaan, diharapkan menghubungi Disnaker setempat.
“Pekerja yang kontraknya habis, belum tentu bisa kembali ke luar negeri. Entah karena moratorium atau kondisi negara penerima kerja. Kami berharap mereka bisa menjadi wiraswasta. Kalau pelatihan, ada Kartu Prakerja yang bisa mengembangkan kemampuan. Di web kami juga ada E-Makaryo, yang mempertemukan calon pekerja dan perusahaan,” urai Sakina.
Baca Juga : Pemkot Bekasi Bersama Jajaran Kepolisiam Gelar Tes Antigen Untuk Pengendara
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpesan kepada jajarannya agar memperhatikan pekerja migran yang akan pulang kampung. Ia mewanti-wanti Disnakertrans Provinsi Jateng menjalin komunikasi aktif.
Komunikasi itu, menurut Ganjar tidak terbatas dengan pemerintah provinsi Jatim dan Banten, pun juga dengan Kementrian Luar Negeri dan BP2MI. Hal Itu terutama, terkait penatalaksanaan kesehatan Covid-19. (Red)
[…] Baca Juga : Pemprov Jawa Tengah Jalin Komunikasi Bersama Pemprov Banten Terkait Kepulangan Ribuan Pekerja Migran […]
I’ve been surfing online greater than three hours these days, but I by no means found any fascinating
article like yours. It’s pretty price sufficient for me.
Personally, if all webmasters and bloggers made excellent content material as you
did, the net will likely be much more helpful than ever before.