“Selama 6 hari ini sudah ada 12 yang reaktif Covid-19. Kemudian kita arahkan mereka untuk langsung swab PCR di Puskesmas Kecamatan,” tegas dia.
Selama menunggu hasil swab PCR, warga yang reaktif ini menjalani isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan ketat dari Tiga Pilar Polsek Tanjung Duren.
Sehingga, warga yang jalani isolasi mandiri selama 14 hari di rumahnya tidak keluar dari rumah, demi mencegah penularan Covid-19 di lingkungan rumahnya.
“Selama isolasi mandiri, kami berikan bantuan sembako juga kepada warga demi memenuhi kebutuhan pangan selama isolasi mandiri,” tutur dia.
Sementara itu, seorang warga bernama Sukari (39) menangis terharu dengan swab antigen yang dijalaninya di Polsek Tanjung Duren.
Baca Juga : Sambut Gencatan Senjata Israel dan Palestina KAMMI Kibarkan Bendera Palestina Di Gerbang UIN
Ia tak kuasa menahan air mata karena Aparat kepolisian begitu peduli dengan kesehatan warga Tanjung Duren demi terbebas dari Covid-19 dengan swab antigen.
“Saya terharu, karena adanya swab antigen gratis. Apalagi buat orang susah seperti kami ini, yang memilih uangnya untuk makan sehari-hari daripada untuk swab antigen. Karena biaya swab antigen itu Rp, 150 ribu,” ucap dia sambil mengusap air mata.
Ia mengaku baru pulang dari kampung halamannya di Brebes, Jawa Tengah dan baru tiba di Jakarta pada Rabu (19/5/2021).
“Saya juga kan baru kembali tidak punya uang buat swab, jadi ini sangat membantu. Hasilnya saya negatif,” tutup dia. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/13146/sae-jadi-lokasi-shuting-jingle-wbk-lapas-rangkasbitung/