Orang nomor satu di Jawa Tengah itu juga berpesan kepada kepala daerah dan seluruh ASN di Jawa Tengah untuk tidak takut dengan hal itu. Keberadaan ORI dengan tugas dan tanggung jawabnya itu untuk memberikan jaminan dan perbaikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat.
“Teman-teman tidka usah takut, kalau kita diskusikan itu bisa untuk memperbaiki. Umpama, layanan jangan manual terus maka saya bilang gunakan medsos untuk melayani publik bukan untuk hoaks sehingga pelayanan bisa lebih cepat. Ini cara yang bisa dipakai untuk melakukan itu,” katanya.
Wakil Ombudsman Republik Indonesia, Bobby Hamzar Rafinus, mengatakan apa yang disampaikan Ganjar terkait OTT pelayanan publik tersebut merupakan salah satu ide yang bagus. Inovasi itu ke depan akan dibahas lebih lanjut pada tingkat pimpinan di ORI.
“Ada beberapa ide dari Gubernur, istilah beliau itu OTT pelayanan publik. Kami akan bahas dengan pimpinan karena memang sebagai pimpinan baru kami sedang mengembangkan inovasi-inovasi. Laporan masyarakat semakin hari semakin banyak dan dituntut untuk cepat penyelesainnya,” katanya.
Adapun terkait upaya penyelesaian laporan masyarakat, ORI sendiri sudah banyak melakukan inovasi. Salah satunya adalah menerima dan verifikasi laporan secara on the spot. Melalui cara tersebut sudah banyak laporan yang berhasil di selesaikan.
“Kami sudah ada PVL On The Spot, jadi penerimaan dan verifikasi langsung di tempat. Di Jateng sudah ada hasilnya, terutama terkait dukcapil. Jadi masyarakat yang mengalami kesulitan mengurus KK dan KTP dengan cara ini bisa langsung diselesaikan,” ungkapnya. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/13593/sempat-tersimpan-lama-akhirnya-giring-ganesha-dan-dul-jaelani-rilis-lagu-burung-gereja/
[…] Baca Juga : Gubernur Jawa Tengah Dukung Ombudsman RI Lakukan Operasi Tangkap Tangan […]