Longsor terjadi menyusul hujan deras ekstrem yang melanda kawasan tersebut. Ini adalah yang kesekian kali sejak tahun 2020. Segera setelah terjadi longsor, Kapolsek turun tangan bersama masyarakat melakukan pembersihan.
Upaya pembersihan matrial longsoran lebih maksimal lagi setelah esok paginya Dinas PU Provinsi Banten mendatangkan alat berat (loader). Kapolres Lebak turun langsung bahu membahu bersama masyarakat membersihkan hinga jalan terbuka dan bisa dilalui kendaraan bermotor. “Mudah-mudahan cuaca dan hujan tidak ekstrem lagi,” harap Iptu Cepi.
Baca Juga : Akibat Hujan Deras, Ruas Jalan Cipanas-Warung Banten Terputus
Terkait tingginya perhatian terhadap pentingnya penyelamatan hutan lindung, terlebih lagi yang merupakan bagian dari HLGL di Banten, dikemukakan oleh Kapolda kepada perwakilan warga Baduy (urang Kanekes), saat Seba Baduy (acara syukuran tahunan atas hasil panen yang dicapai) di kediamannya, Minggu, 23 Mei 2021. Kapolda berjanji membantu 5.000 bibit pohon penghijauan sekaligus pelaksanaan rebosisasi di HLGL, dengan melibatan TNI dan masyarakat Baduy sendiri.
Masyarakat adat Kasepuhan yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Masyarakat Kasepuhan (MPMK) juga telah bersilaturahmi ke Kapolda Banten, 28 Januari 2021. Kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda yang menjadikan alam sebagai sumber kehidupan sehari-hari ini, tinggal di sekitar Gunung Halimun. Lokasi utamanya yaitu di wilayah sebelah barat Kabupaten Sukabumi hingga ke Kabupaten Lebak, dan ke utara hingga ke Kabupaten Bogor. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/13660/soal-pabrik-oli-gak-berijin-ngeyel-ngebangun-arkal-pertanyakan-ketegasan-satpol-pp-lebak/
[…] Baca Juga : Longsor Lebak Tertangani, Gunung Liman Mulai Ditanami […]