Sarmi mengaku bungah dengan kondisi pasarnya yang kini lebih mewah. Sebab dulu saat hujan turun, ia kesulitan berjualan karena lantai pasar penuh dengan lumpur.
“Dulu ceblokan-ceblokan (banyak lumpur), kalau banjir sampai selutut. Sekarang alhamdulillah sudah diperbaiki. Kulo tumut bungah (saya ikut senang). Mudah-mudahan jualannya tambah laris,” ucap penjual kupat sayur yang telah berjualan di pasar itu sejak 6 tahun lalu.
Sementara itu, Ganjar mengatakan dulu pasar Panican dulu memang jelek. Namun atas kerjasama dengan Pemkab Purbalingga, Pemprov Jateng melakukan revitalisasi.
“Harapannya bisa memperbaiki kondisi tempat jualannya, karena ini dulu jelek banget. Alhamdulillah sekarang sudah bagus. Mudah-mudahan manfaat dan pasar tambah laris,” kata Ganjar.
Baca Juga : Seorang Buruh Serabutan Yang Tega Bakar Tetangganya Di Hukum 15 Tahun Penjara
Keberadaan pasar yang dekat dengan bandara dan juga berada di akses jalan menuju bandara membuat potensi pasar Panican sangat bagus. Ganjar meyakini, begitu bandara Jenderal Besar Soedirman beroperasi, maka akan bertambah ramai pasar ini.
“Kalau bandara jadi, pasti akan banyak kebutuhan yang bisa disuport dari sini. Akan banyak orang ke sini dan harapannya pasar tambah laris, dagangannya laku semua. Saya hanya titip jaga kebersihannya,” pungkasnya.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Panican, Khamidun menerangkan, ada 264 pedagang yang menempati pasar itu. Hampir semuanya merupakan pedagang makanan tradisional. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/13573/kunjungan-kabid-humas-polda-banten-ke-kantor-smsi-banten/