Semuanya diminta melakukan penambahan tempat tidur baik ICU maupun isolasi di rumah sakit. Tempat isolasi terpusat juga harus disiapkan termasuk menggenjot program vaksinasi.
“Untuk Bed Occupancy Rate di Jateng memang perlu penambahan, total BOR Jateng untuk ICU mencapai 51,87 persen dan isolasi 58,35 persen. Rinciannya, 597 ICU terpakai dan masih tersedia 554, sementara 4541 tempat tidur isolasi rumah sakit terpakai dan 3212 masih tersedia,” pungkasnya.
Sejumlah Bupati/Wali Kota yang mengikuti rapat menegaskan siap menambah tempat BOR rumah sakit di daerahnya masing-masing. Mereka juga siap membuat tempat isolasi terpusat dan mengaktifkan Jogo Tonggo.
“Saat ini BOR kami 324, sudah saya mintakan seluruh direktur rumah sakit menambah jadi 370, karena kami tidak hanya melayani warga Pati, melainkan juga dari Kudus, Rembang dan Grobogan. Untuk tempat isolasi, kami juga siapkan,” kata Bupati Pati, Haryanto.
Baca Juga : Berkas Dan Laporan Di Terima KPK-RI Saat Aksi, Gubernur Banten Akan Segera Di Periksa
Ada pula Bupati yang meminta bantuan Pemprov Jateng terkait tempat isolasi terpusat. Seperti Bupati Kudus yang mengirimkan pasien Covid-19 ke Donohudan, juga Bupati Demak yang meminta bantuan tempat isolasi milik Provinsi di Semarang.
“Untuk isolasi terpusat kami terbatas, sehingga kami minta bantuan Pemprov Jateng, termasuk RSUD milik Pemprov,” kata Bupati Demak, Estianah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menerangkan, kasus aktif Covid-19 di Jawa Tengah saat ini mencapai 10.297. Dari total itu, sebanyak 5420 pasien dirawat dan 4877 pasien diisolasi.
“Kasus aktif tertinggi terjadi di Kudus, Demak, Kabupaten Tegal, Kota Semarang dan Banyumas. Sementara kasus baru tertinggi adalah Kudus, Demak, Kota Semarang, Kabupaten Tegal dan Brebes,” ucapnya. (Red)
Berita Terkait : https://rmol.id/amp/2021/06/03/490601/Demo-Kasus-Hibah-Ponpes–KPK-Didesak-Periksa-Gubernur-Banten-