Ganjar semakin tertarik, saat melihat salah satu koordinator Jogo Tonggo yang tampak membawa laptop. Ganjar bertanya, apa yang dia catat di laptopnya tersebut dan mendapati bahwa Jogo Tonggo di sana sangat detail pencatatannya.
“Ini saya lagi sama pak Bupati Kudus, Kedungdowo kaliwungu tapi bukan Kendal, Kudus. Ada 28 orang yang positif Covid-19, dan ternyata mereka jogo tonggonya hidup,” ucap Ganjar sembari nge-vlog.
Pendataan dilakukan secara detail mulai dari siapa yang terpapar, kontak erat hingga data sudah berapa lama menjalani isolasi.
“Sehingga datanya ada dan diassign ke Satgas Covid, ini salah satu saya kira model jogo tonggo yang menarik, memang beruntuk karena dukungan perumahan kompleknya bagus juga,” katanya.
Baca Juga : Penceramah Asal Kalimantan Tengah Buat Gubernur Jawa Tengah Menangis
Ganjar berharap, jogo tonggo di Grha Muria Sakti Kirana ini bisa dicontoh. Sebab, sistem pencatatan yang detail ini penting karena akan menjadi data bagi Satgas COVID-19 dalam melakukan penanganan. Ganjar pun berpesan pada para pegiat Jogo tonggo agar tidak lelah sambil melakukan edukasi pada warga.
“Mudah-mudahan ini menginspirasi yang lain. Sebenarnya yang bagus itu, dicatat, karena catatan inilah yang akan bisa dipakai sebagai data siapa, di mana, kapan, sudah diapakan dan sebagainya tercatat dengan baik sehingga harapannya (penanganan) bisa berjalan. Sambil dieedukasi terus nggih, cerewet pokoke,” ucap Ganjar seraya berpamitan.
Setidaknya ada 28 warga di 17 rumah yang terpapar Covid-19. Tidak semuanya isolasi mandiri di rumah, beberapa yang mengalami gejala dirawat di rumah sakit.
Sementara itu, hingga hari ini Kudus menjadi salah satu dari 8 daerah di Jawa Tengah yang dinyatakan zona merah. Pemprov Jateng juga telah mengintervensi dengan membawa sebanyak 216 pasien Corona yang OTG ke tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/14251/demi-layanan-publik-lapas-rangkasbitung-tambah-kbu-wartelsuspas/