Tak hanya percaya begitu saja, Ganjar kemudian meminta Eti melakukan video call dengan salah satu pasien Covid-19. Eti kemudian mengeluarkan telponnya dan menelpon salah satu pasien bernama Tasdik. Ganjar pun ngobrol gayeng dengan Tasdik, termasuk mengorek informasi bagaimana surveilans bekerja.
“Bapak dipantaunya seperti apa? Apakah petugas kesehatan datang ke rumah atau bagaimana,” tanya Ganjar.
“Saya di WA tiap hari pak, ditanya kondisinya. Sering juga video call. Jadi kalau butuh apa-apa tinggal bilang. Misalnya butuh obat, nanti dikirimkan,” ucap Tasdik dalam telepon itu.
Mendengar jawaban itu, Ganjar langsung memberikan acungan jempol pada Eti. Ganjar mengatakan, bahwa Eti dan petugas surveilans di Desa Krasak benar-benar bekerja optimal.
Baca Juga : Hari ini, Sebanyak 2074 orang Telah di Vaksin di Wilayah Hukum Polda Banten
“Ini contoh nakes dan surveilans dari Puskesmas yang bagus. Dia telpon terus warga yang isolasi dan lihat perkembangannya. Bahkan divideo call tiap hari. Ini contoh bagus untuk menangani warga yang isolasi di rumah. Jadi pantau ketat, mulai dari kesehatan, suplai logistik dan lainnya,” kata Ganjar.
Ganjar meminta seluruh surveilans di Puskesmas dapat bekerja maksimal seperti itu. Jika ada warga yang positif dan isolasi di rumah, maka harus dipantau ketat.
“Yang penting mereka aman dulu di rumah dan pastikan bisa menjaga diri. Seperti ini tadi bisa ditiru. Ini cara pemantauan yang ketat karena mengoptimalisasikan peran Puskesmas. Tapi saya minta Pemkab Brebes tetap siapkan skenario jika terjadi peningkatan tinggi,” pungkasnya. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/14350/rumah-aspirasi-mhjb-gelorakan-toga-di-pekarangan-rumah/
[…] Baca Juga : Gubernur Jawa Tengah Tinjau PPKM Mikro di Desa Krasak […]