“Jaraknya jauh, sekitar 13-15 km. Kalau zonasi, jelas tidak bisa. Padahal di sini, ada 700 lebih lulusan SMP tiap tahunnya. Karena tidak diterima di negeri, banyak yang sekolah swasta, bahkan ada yang tidak sekolah,” jelasnya.
Warga berharap, dengan adanya SMA negeri di Tawangmangu, maka anak-anak tidak kesulitan melanjutkan sekolah. Selain itu, jarak sekolah dekat dengan rumah, sehingga hemat ongkos dan anak-anak bisa membantu orang tua.
“Karena di sini mayoritas petani, jadi kalau sekolahnya dekat, anak-anak bisa bantu kami di ladang. Kalau ke Karangpandan kan jauh, jadi waktu habis di jalan. Biaya sekolah juga membengkak karena harus mengeluarkan transportasi. Kalau nanti sekolahnya di sini, jauh lebih hemat dan anak-anak bisa membantu kami bekerja,” kata warga Tawangmangu lainnya, Suwardi.
Rintisan SMA Negeri Tawangmangu sudah dimulai pada tahun 2020 lalu. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuat kelas jarak jauh, dimana anak-anak Tawangmangu bisa sekolah di SD Tawangmangu dengan status menginduk ke SMA Negeri Karangpandan.
Baca Juga : Warga Sangat Antusias Ikuti Program Vaksinasi di Gedung Ghradika
Salah satu siswa yang sudah mengikuti program kelas jarak jauh, Resta Surya mengatakan sangat senang dengan mulai dibangunnya sekolah di desanya. Sebab selain dirinya, adik-adiknya kelak tidak perlu kesulitan cari sekolah.
“Terimakasih pak Gubernur, sudah membangunkan SMA Negeri di Tawangmangu. Semoga kami lebih mudah mencari sekolah dan anak-anak di sini semakin berprestasi,” ucapnya.
[…] Baca Juga : Warga Tawangmangu Sangat Antusias Saat Ganjar Letakan Batu Pembangunan SMAN […]