Dikatakan Lalu, pihaknya akan melakukan pemantauan dan pengecekan kesehatan hewan bersama dinas peternakan di kabupaten/kota. Selain itu, pihaknya juga melatih para juru sembelih.
“Kita juga akan bersama persatuan dokter hewan seluruh Indonesia, bergerak ke tempat pemotongan hewan untuk melakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem hewan. Apakah hewan tersebut layak disembelih. Kalaupun layak, nanti dicek apakah ada cacing hati atau fascioliasis, kalau ada seluruh jeroan akan disita dan dimusnahkan. Itu supaya manusia tidak ikut tertular,” ungkapnya.
Disinggung mengenai kecukupan pasokan hewan kurban, Lalu mengaku stock cukup melimpah. Dari datanya, populasi sapi, kerbau, kambing dan domba di Jateng sekitar lima juta ekor.
Baca Juga : Gubernur Jawa Tengah Pimpin Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19
Namun demikian, di masa Idul Adha masih ada hewan kurban yang datang dari Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Oleh karenanya, Disnakkeswan Jateng, juga menyiagakan Pos Kesehatan Hewan dan Pos Lalu Lintas Ternak (PLLT), untuk memastikan hewan yang datang dari luar Jawa Tengah bebas dari penyakit.
“Ini yang harus kita perhatikan. (pencegahan penularan) Covid-19, bukan hanya tanggungjawab dari rumah sakit, tetapi kita semua,” pungkas Lalu. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/15885/ditengah-ppkm-darurat-wbp-lapas-rangkasbitung-panen-padi
[…] Baca Juga : Disnakkeswan Jawa Tengah Ingatkan Panitia Idul Adha Perhatikan Prokes […]
[…] Baca Juga : Disnakkeswan Jawa Tengah Ingatkan Panitia Idul Adha Perhatikan Prokes […]