Alternatif lainnya yakni penghematan oksigen di rumah sakit. Caranya dengan mengganti alat dari HFNC (High Flow Nasal Cannula) ke Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) yang aliran oksigennya tidak terlalu tinggi. Selain itu, harganya lebih terjangkau.
“Itu sudah dipraktekkan di rumah sakit Moewardi. Maka tadi kita sampaikan sama persi (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) apakah setuju, minimal dari sisi penghematan. Jadi gerakannya di hulu kita mencari, transporternya aman, rumah sakit bisa berhemat tapi ini sustain. Sehingga kemudian stok yang ada di rumah sakit itu mencukupi untuk mengcover pasien,” tegasnya.
Supplier dan Distributor Oksigen Akan Digabungkan Agar Open Akses
Selain itu, Ganjar juga berencana menggabungkan kelola perusahaan supplier dengan distributor oksigen di masa darurat ini. Sehingga pelaksanaannya bisa terbuka dan lebih cepat mengatasi ketersediaan oksigen ini.
Baca Juga : Gerai Vaksin Presisi Mobile, Polres Metro Jakbar Keliling Vaksinasi
“Perusahaan-perusahaan supplier yang ada, distributor yang ada kita mau gabungkan agar punya MoU sehingga menjadi open akses, kalau nggak kan nanti sendiri-sendiri, ‘ini punyaku kok saya nggak mau setor sana kok’, nggak bisa, ini kondisi darurat,” tandasnya. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/15990/operasi-yustisi-dalam-rangka-pencegahan-penyebaram-covid-19-di-kecamatan-medan-satria-kota-bekasi
[…] Baca Juga : Ganjar Terus Berupaya Tutup Kekurangan Pasokan Oksigen […]