TransRakyat.com Jakarta – Dalam penanganan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dikoordinatori oleh Jend (Purn) Luhut Binsar Panjaitan saat ini kondisinya terkendali. Hal tersbut kemudian banyak ditafsirkan secara serampangan oleh berbagai pihak yang ingin menyerang pemerintah khususnya menyerang Presiden Joko Widodo dan Luhut sebagai Koordinator PPKM.
Pernyataan terkendali itu, kemudian dijelaksan oleh Aktivis Sosial Politik dan Hukum, Ferdinand Hutaharan. Menurut Ferdinand, orangn – orang yang mempolitisasi itu tak melihat fakta atau semata-mata benci ke pemerintah. Kata Ferdinand, mereka hanya melihat angka positif covid-19 yang kerap naik setiap hari.
Ferdinand menyebut, apa yang disampaikan oleh Luhut tentang terkendali mereka memahami dengan salah dan sempit. Padahal, kata Ferdinand, terkendali itu maksudnya luas dan integrasi beberapa langkah penanggulangan covid-19.
“Kepada pihak-pihak yang ingin mempolitisasi kata terlendali, sebaiknya betul-betul pahami dulu maknanya sebelum berkomentar. Jangan bikin malu karena pemahaman sempit. Pemahaman itu menunjukkan kualitas nalar dan kapasitas berpikir. Malulah punya nalar sempit.”terang Ferdinand.
“Upaya keras pemerintah terus menunjukkan hasil di lapangan, misalnya kebutuhan Oxygen, Ruang Rawat Inap, ICU dan Obat-obatan semakin teratasi meski belum normal karena tingginya kebutuhan,”tambah Ferdinand.
Selain itu, Ferdinand juga melampirkan berita yang menyebut bahwa Pemerintah menjamin ketersediaan obat terapi Covid-19.
Untuk diketahui, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ketersediaan obat terkait Covid-19 di industri farmasi dan pedagang besar per 9 Juli 2021.
Ia juga menyampaikan bahwa ketersediaan obat-obatan untuk Covid-19 ini terus-menerus ditingkatkan dan ditambah produksinya untuk memastikan ketersediaannya di lapangan.
View Comments (0)