“Saya minta segera diambil, termasuk untuk TNI/Polri. Saya minta segera disuntikkan pada masyarakat. Bisa kerjasama dengan Bupati/Wali Kota atau fasilitas kesehatan di setiap daerah di sana,” ujarnya.
Ganjar juga mengingatkan, manajemen pengelolaan vaksin tidak boleh diabaikan. Proses pengambilan sampai penyuntikan harus sesuai dengan SOP yang ada.
Dirinya mengingatkan, proses yang ada dari gudang sampai faskes harus dipastikan kualitasnya baik. Rantai dinginnya harus betul-betul dicek kualitasnya, agar vaksin betul-betul sesuai spek yang ada dan tidak mengalami degradasi.
“Siapapun yang ingin menyuntikkan vaksin, harus betul-betul memastikan vaksin utuh, bagus dan tepat sasaran,” ucapnya.
Baca Juga : Disnakkeswan Jawa Tengah Ingatkan Panitia Idul Adha Perhatikan Prokes
Informasi yang didapatnya, beberapa waktu lalu Jateng mendapat alokasi 20.000 lebih vial vaksin. Satu vial bisa digunakan untuk 10 suntikan.
“Jadi ada sekitar 200 ribu dosis. Saya minta segera diambil. Tadi saya lihat Kudus dan Klaten sudah ambil. Saya minta daerah lain segera. Jadi tidak ada lagi stok vaksin di gudang ini, kecuali yang jadi buffer stok,” tegasnya.