Ganjar pun melihat-lihat kondisi toko roti milik Tri. Kepada Ganjar, Tri mengatakan pernah mendapat juara 1 tingkat provinsi kreasi roti pada 2017 lalu. Selain itu, ia juga berhasil menyabet juara tiga tingkat nasional, dengan produk unggulan roti gulung kejunya.
“Setelah itu penjualan meningkat. Sehari bisa produksi 1000 boks roti. Tapi setelah pandemi omset turun drastis, bahkan merugi,” jelasnya.
Tri juga mengatakan betapa ia merasakan masa kejayaan dan langsung berubah pada masa keterpurukan. Akibat pandemi, banyak toko roti yang biasa ia setori tutup. Omsetnya jatuh, perhari tak lebih dari 100 boks roti diproduksi.
“Itupun hanya pesanan-pesanan. Saya sampai sempat jual asset, salah satu toko rotinya dijual demi menutupi kebutuhan,” jelasnya.
Namun kondisi kini sudah mulai membaik. Pesanan sudah mulai mengalir, meski belum seramai saat masa kejayaannya dulu. Sebelum PPKM, pesanan sudah mulai ramai, sekitar 40 persen.
Baca Juga : Sekitar 200 Warga Ikuti Vaksin Covid-19, Pada Gerai Vaksinasi Merdeka Yang Didirikan Polri
“Tapi setelah PPKM, penjualan kembali menurun. Bahkan lebaran idul adha kemarin, kita cancel banyak pesanan buat hantaran orang hajatan. Sampai 16.000 lebih. Saat ini ya kami masih terdampak. Tapi tidak apa-apa, yang penting masih sehat,” jelasnya.
Tri sangat senang karena dikunjungi Ganjar. Ia memang sempat mengirimi direct massage (DM) ke Ganjar. Ia tak menyangka, pesan itu dijawab Ganjar dengan langsung datang.