“Sudah sejak setahun ini Poniman mengeluh sakit di boyok (punggung). Kalau dibuat duduk mengeluh sakit,” ujarnya Sabtu (14/8/2021).
Karena sakitnya itu, Poniman akhirnya tak bisa berkegiatan.
Oleh karenanya warga berinisiatif untuk iuran membantu Poniman. Warga setiap hari bergiliran memberi makan Poniman. Selain itu, warga pun beriur untuk membayar seorang perawat. Setiap kepala keluarga beriur Rp 12 ribu per bulan.
“Yang merawat Poniman ya saya, setiap hari saya mengambil makanan dari warga kemudian saya antarkan. Lalu kalau dia mau mandi saya bopong. Kalau buang kotoran, saya yang buang dan bersihkan,” ujarnya Nurdianto.
Kepala Panti Pelayanan Sosial Anak Mandiri Erry Raharjono mengatakan, evakuasi Poniman menuju fasilitas pelayanan lansia di Pucang Gading, dilakukan pada Sabtu sore. Sebelum dipindahkan, Poniman terlebih dahulu menjalani tes Covid-19.
“Selanjutnya akan dipenuhi kebutuhan dasar mulai dari makan, ada layanan konseling, senam sehat, makanan tambahan berupa puding dan pakaian,” jelasnya.
Baca Juga : Lecehkan DPRD Tangerang, Miftahul Adib Akan Dilaporkan
Menurutnya, Poniman sebelumnya adalah penerima manfaat Kartu Jateng Sehat (KJS). Saat penyaluran kedua, yang dilakukan Kepala Dinsos Jateng Harso Susilo, pun meminta Poniman dirawat di panti sosial milik pemprov.
“Nanti Pak Poniman akan dirawat sampai seterusnya. Semisal punya umur panjang ya selama itu akan dirawat,” imbuhnya.
Erry mengatakan, hingga saat ini terdapat 87 penghuni rumah pelayanan lansia sosial di Pucang Gading. Dari jumlah itu, 33 di antaranya perlu penanganan lebih lanjut karena faktor usia dan keterbatasan gerak.
“Kalau untuk KJS nya Pak Poniman akan dialihkan ke orang lain. Karena di sini sudah dipenuhi dan disupport kehidupan sehari-hari,” pungkas Erry. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/16887/tinjau-svmi-di-ui-kapolri-hilangkan-perbedaan-bersatu-lawan-covid-19/
[…] Baca Juga : Hidup Sebatang Kara, Begini Kondisi Poniman […]