TransRakyat.com Semarang – Hidup sebatang kara, Poniman (68) dievakuasi ke Rumah Pelayanan Sosial Lansia Pucang Gading. Selain renta, pria ini sudah setahun mengalami lumpuh. Hidupnya hanya mengandalkan belas kasihan warga dan tinggal menumpang di sebuah bedeng yang dibuatkan oleh warga Kelurahan Karanganyar Gunung, Candisari Kota Semarang.
Untuk mencapai gubugnya, harus melalui jalan kecil, yang terhimpit rumah warga. Setelah berjalan kurang lebih tiga meter, bedeng yang ditempati Poniman terlihat sangat sederhana.
Berukuran sekitar 3×2 meter, dinding bedeng yang di tempati Poniman terbuat dari lembaran kayu. Atapnya dari seng. Di dalamnya, ada sebuah dipan berlapis karpet, tempatnya berbaring. Sementara kamar mandi ada di sebelah kiri bedeng.
Menurut seorang warga Nardianto, bedeng itu menempati lahan milik warga. Untuk membuat bedeng, warga pun bergotong royong.
Baca Juga : Ganjar Ajukan Pelabuhan Tanjung Emas Jadi Pelabuhan Hortikultura
Dikatakan Nardianto, sejak kecil Poniman memang tinggal di wilayah tersebut. Ia diangkat anak oleh seorang warga.
Namun, semenjak keluarga angkatnya meninggal ia akhirnya kehilangan tempat bernaung. Poniman kemudian bekerja serabutan sebagai penjaga rumah kosong dan buruh.
Page: 1 2
View Comments (0)