“Kalau yang mampu, (beli seragam) nggak soal. Tapi yang tidak mampu kemudian ‘waduh pak sekarang cari uang aja sulit suruh kayak begini’. Maka saya bebaskan,” ujarnya.
Maka, Ganjar mengimbau pada seluruh SMA dan SMK untuk tidak mewajibkan seragam.
“Sekali lagi saya ingatkan, (sekolah) yang di wilayah kewenangan Pemprov untuk tidak memaksakan kepada mereka yang orang tuanya tidak mampu khususnya terkait dengan seragam,” tegas Ganjar.
Ganjar mengatakan, pelaksanaan PTM saat ini harus dimanfaatkan agar siswa bisa belajar dengan nyaman dan orangtua juga tenang. Soal seragam, kata Ganjar, tak harus sama karena tidak berpengaruh pada pembelajaran.
“Nggak usah pakai seragam nggakpapa, yang penting pembelajarannya. Kan situasinya juga lagi uji coba begini kan,” katanya.
Jika nanti kondisinya semakin baik, lanjut Ganjar, apalagi beberapa daerah mulai turun level PPKMnya, ekonomi mulai bergerak dan orangtuanya mampu maka dibolehkan.
Baca Juga : Sie Dokkes Polres Cilegon Polda Banten Melaksanakan Kegiatan Vaksinasi
“Nanti kalau sudah baik, beberapa level udah mulai turun. Semarang raya udah level dua. Mungkin aktivitas sudah mulai bisa terbuka secara terbatas, ekonomi bisa tumbuh orangtuanya mampu itu boleh,” ujarnya
Ganjar mengungkapkan, jika ada orangtua siswa yang tidak mampu bisa melapor kepada Pemprov Jateng agar dibantu.
“Tapi kalau belum nggak boleh dipaksakan. Bahkan yang tidak mampu suruh ngomong nanti biar dibantu oleh Pemprov,” tandasnya. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/17768/dalam-rangka-ppkm-level-3-polsek-gunungsindur-laksanakan-ops-yustisi/
[…] Baca Juga : Ganjar Tinjau Pelaksanaan PTM di Sejumlah Sekolah […]