GAMPAR : Program Unggulan Bupati Lebak Dinilai Hanya di Jadikan Ajang Perkaya Diri

Foto Ilustrasi

TransRakyat.com Lebak – Program Lebak Sejahtera yang menjadi program unggulan Bupati Lebak Hj. Iti Ocktavia Jayabaya yang dikhususkan untuk para penyandang disabilitas dinilai kalangan Aktivis yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Moral Penyelamat Anggaran Rakyat (GAMPAR) hanya dijadikan ajang untuk memperkaya diri dan golongannya.

Indikasi ini tentunya mencuat setelah satu tahun yang lalu kantor Dinas Sosial Kabupaten Lebak sebagai leading sektor bansos Lebak Sejahtera di demo ratusan orang penyandang disabilitas, pada waktu itu mereka (Penyandang Disabilitas-red) mempertanyakan mengapa mereka tidak pernah mendapatkan bantuan tersebut, hal ini dikatakan Ketua Umum Organisasi Rakyat Lawan Koruptor, Agustian S. Kom.

“Bahkan, dari keterangan beberapa penyandang disabilitas yang ikut aksi, mereka mengaku namanya tercantum di dalam data base Lebak Sejahtra, namun mereka tidak pernah sekalipun mendapatkan bantuan tersebut, ada pula yang mengaku bahwa mereka pernah mendapatkan bantuan tersebut namun tidak utuh alias “Disunat”, ujar Agustian. (21/09/2021)

Dikatakan Pentolan Orator Banten, pada tahun 2019 yang lalu, Aksi demo yang digelar oleh ratusan massa penyandang disabilitas berjalan dengan tertib dan berujung di terimanya data yang berjumlah ratusan nama penyandang disabilitas oleh pejabat Dinsos, dan mereka menjanjikan bahwa ditahun 2021 ini nama-nama yang diajukan tersebut akan segera diakomodir dan dimasukan kedalam data base bansos Disabilitas.

Baca Juga : Hari Pertama Operasi Patuh Maung 2021 Ditlantas Polda Banten Kedepankan Cara Humanis

Untuk diketahui, Beberapa waktu lalu ramai diberitakan di media massa baik cetak maupun online Anggota DPRD II Lebak dari Fraksi PPP, Musa Weliansyah pernah menerjunkan tim khusus untuk menelusuri sampai sejauh mana Bansos disabilitas ini tepat sasaran, selain itu dari sisi penginputan data dan verifikasi data juga menjadi perhatian serius Anggota Dewan dari Komisi IV.

Alhasil, ternyata dari penelusuran tim yang dibentuk oleh Musa, Bansos Disabilitas ini ternyata sangat jauh dari yang di laporkan secara administrasi, artinya dari laporan pertanggung jawaban yang di laporkan oleh Dinas terkait dalam hal ini Dinas Sosial terlihat baik-baik saja, namun sungguh ironis, tim yang di terjunkan oleh Musa menemukan fakta bahwa ada ratusan orang yang namanya terdaftar dalam bansos disabilitas akan tetapi ratusan orang tersebut mengaku dari tahun 2019 mereka belum pernah mendapatkan bansos disabilitas sepeserpun.

Page: 1 2 3

admin:

View Comments (0)

This website uses cookies.