TRANSRAKYAT.COM, LEBAK – Warga di desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengaku geram, jalan rusak parah di desanya hingga 20 tahun tidak pernah di perbaiki.
“Agar tidak ada yang celaka, kami melakukan kerja bakti pengecoran jalan tanjakan Ciater yaitu jalan Poros desa dari Rangkas timur menuju Desa Pasirtanjung,”kata salah satu Tokoh Kampung Cipendeuy KH. Muding pada Transrakyat.com, Jum’at, (24/9/2021).
Warga Rangkasbitung Timur bergotong royong melakukan perbaikan jalan
Kata KH. Muding, jalan rusak parah tersebut hampir 20 tahun tidak pernah ada perbaikan dari pemerintah. Untuk itu, warga bergotong royong dengan swadaya melakukan perbaikan agar tidak ada warga yang kecelakaan.
“Secara gotong royong masyarakat melakukan pengerjaan pengecoran. Adapun dananya, mereka patungan ada yang material ada yang uangnya dan lainnya,”terangnya.
Jalan yang di bangun secara swadaya itu, kata KH. Muding, materialnya menggunakan cement dan batu seplit seadanya. Bahkan, warga yang memiliki kendaraan merelakan mobilnya untuk mengangkut material pasir.
“Alhamdulillah, kita bersama- sama bahu membahu dengan semangat meskipun dengan material seadanya, yang penting tidak ada yang mengalami kecelakaan saat warga melintas di jalan ini. Kegiatan ini juga dihadiri Kepala desa dan RT RW Kampung Cimangu, Kampung Cipeundeuy, Kampung Cihiang serta Kampung Judan,”katanya.
Lanjut KH. Muding, dirinya meminta agar pemerintah Kabupaten Lebak melalui dinas terkait segera membangun jalan rusak parah di desanya. Karena menurutnya, jalan itu sudah rusak parah dan membahayakan warga yang melintas.
“Kami meminta kepada pemerintah Kabupaten atau kepada dinas DPMPD untuk segera membangun jalan kami. Sebab jalan kami ini rusak parah dan membahayakan para pengguna jalan, “ujarnya.
“Dan yang saat ini kami kerjakan adalah tanjakan yang sangat membayakan karena pas tanjakan sekali rusaknya. Bahkan sering terjadi kecelakaan motor atau mobil yang melintas di jalan Ini, dan sekali lagi kami minta agar pemerintah segera memperbaiki. Apalagi jalan ini sudah 20 tahun tak pernah tersentuh,”kata KH. Muding.
Ditempat terpisah, Dedy Suhendi Kepala Desa Rangkas Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak
merasa kecewa dan kesal, jalan rusak parah itu hingga 20 tahun tidak juga di perbaiki.
Kata Dedy, dirinya baru dua tahun menjabat menjadi Kepala Desa, sementara anggaran desa untuk pisik seperti pembangunan jalan anggarannya di alihkan ke anggaran Covid -19.
“Untuk itu jalan satu satunya untuk membangun harus mengajukan ke pemerintah dan instansi terkait,”katanya.
Yopi Adah perwakilan masyarakat dan juga Ketua RT Kampung Cimanggu mengatakan sebetulnya kami sudah cape, karena terus menunggu- nunggu jalan ini di perbaiki. Dengan terpaksa kami memperbaiki jalan ini, dengan cara gotong royong dengan bahan se adanya. Karena jika dibiarkan, jalan ini akan tambah rusak dan bisa menimbulkan kecelakaan,”terangnya.
“Kami mohon sama ibu Bupati Lebak atau dinas terkait, kami minta jalan rusak parah ini segera di bangun. Apalagi mirisnya, kami ini ada di jantung Kota Rangkasbitung. Tapi kenapa kami selalu di anak tirikan,”tanya ia ke awak media sambil nada kesal.
Yopi mengaku, jika masih saja tidak ada tanggapan dari pemerintah dan tidak di bangunan. Pihaknya bersama warga dan tokoh masyarakat akan bersama-sama melakukan aksi besar-besaran ke Kantor Bupati Lebak dan DPRD Lebak serta di depan Kantor DPMPD.
“Jika pernyataan kami ini tidak di tanggapi dengan serius oleh pemerintah untuk membangun jalan penghubung Rangkasbitung Timur ke desa Pasirtanjung ini, kami akan aksi besar-besaran. Kami gak mau ada korban kecelakaan di jalan ini,”tandasnya.
(*Bren/ Red)
View Comments (0)