TRANSRAKYAT.COM, LEBAK – Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Perwakilan Rangkasbitung menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Perhubungan Lebak, Banten, Kamis, (18/11/2021).
Aksi unjukrasa tersebut, lantaran mereka kecewa banyak truk muatan pasir basah yang bergentayangan dan banyak truk parkir liar di wilayah Rangkasbitung Lebak, Banten.
“Kami mendesak Dishub Lebak menertibkan dan menindak tegas angkutan pasir basah yang melebihi muatan (truk overtonase). Selain itu, kami meminta agar petugas Dishub bekerja dan menertibkan pengendara umum yang parkir sembarangan,”kata Korlap Aksi Bais Muhajir pada awak media.
Menurutnya, Dishub Lebak selama ini terkesan tutup mata adanya angkutan pasir basah yang parkir sebarangan, bahkan melebihi tonase. Padahal, kata ia, itu menjadi penyebab kerusakan jalan Kabupaten dan salah satu penyebab kecelakaan pengendara.
“Harus ada sanksi tegas yang diberikan pemerintah kepada pengusaha angkutan pasir dan tanah yang beroperasi di Lebak. Karena kalau dibiarkan maka akan mempercepat kerusakan jalan Kabupaten yang dibangun dengan anggaran miliaran rupiah,”katanya.
Selain itu, juga mengungkap mengenai penerangan jalan atau lampu PJU yang minim dan tidak merata di pasang di beberapa titik. Sehingga, kata Bais, itu menjadi faktor penyebab terjadinya kecelakaan.
“Dishub juga seharusnya memperioritaskan PJU dan melakukan kontrol terkait lampu penerangan tersebut. Karena, jika tidak ada penerangan itu sama halnya dengan memberi ruang buat pelaku kejahatan seperti pembegalan, perampokan, pembunuhan. Maka dengan ini, lampu jalan sangatlah penting bagi semua pengguna jalan,” katanya.
(*Man/ Red)