TRANSRAKYAT.COM, LEBAK‐ Lumpur bekas galian pasir yang memadati drainase pinggir jalan, diduga mengakibatkan aliran air tidak mengalir dan membendung. Bahkan, lumpur bekas galian pasir yang Diduga dibiarkan oleh PT. ADNIS di keluhkan oleh pengguna jalan lantaran air dari galian pasir tersebut mengalir ketengah jalan. Mereka khawatir, itu akan mengakibatkan kecelakaan dan menelan korban jiwa.
Lokasi tersebut tepatnya di Jalan Nasional Bayah- Malingping, di Kampung Warung gunung, Desa Panyaungan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak- Banten.
Lebih mirisnya, perusahaan PT. ADNIS tersebut bahkan terkesan tidak perduli dan membiarkan teguran dari pihak pemerintah. Hal itu terbukti setelah adanya sidak dari DPRD Kabupaten Lebak Komisi IV dari Partai PPP dan Partai Gerindra dua hari yang lalu.
Salah satu pengguna jalan, Feri mengaku khawatir dengan kondisi jalan tersebut, ia meminta agar pemerintah segera menindak tegas perusahaan tersebut.
“Saya meminta kepada pemerintah agar ada tindakan tegas, bila perlu cabut izin operasinya. Karena saya kira ini sudah keterlaluan, bisa dilihat jelas, saya khawatir ini akan membuat kecelakaan pengguna jalan karena airnya sudan ke tengah jalan, di tambah pasir sudah berserakan, apalagi saat ini musim hujan,”katanya.
“Saya meminta kepada dinas terkait agar secepatnya bertindak, jangan sampai terjadi atau memakan korban. Lebih bahaya lagi ini jalan tikungan dan tidak ada penerangan jalan,” tambah Feri.
Senada, Dewi juga mengaku khawatir ketika melintas di jalan tersebut. Kata Dewi, disaat musim hujan saat ini di tambah kondisi jalan tersebut licin diduga akibat adanya air galian pasir tersebut.
“Licin saja pak, khawatir jatuh dan pengguna yang lain juga pasti sama, apalagi musim hujan kan,”katanya.
Ketika awak media Transrakyat.com, berupaya menemui penanggung jawab pihak perusahaan tersebut, Ivan alasan selalu keluar, dan ketika di konfirmasi melalui via WhatsApp pun tidak pernah membalas, padahal pesan yang dikirim Centang dua.
(*Rhim/ RED)