LEBAK – Jalan Rusak di Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Banten, menelan korban kecelakaan pengendara roda dua. Pengendara motor itu bertabrakan atau “adu Kebo” diduga karena menghindar di jalan berlubang, rusak parah tersebut. Hal tersebut mendapat sorotan dari warga sekitar, meminta Dinas PUPR Lebak segera memperbaiki.
“Iya pak, itu terjadi sekitar dua hari yang lalu tepatnya tanggal 29 kemarin. saya melihat langsung, mungkin pengendara itu menghindar di jalan yang rusak, untung tidak dengan kecepatan tinggi dan tidak ada truk melintas, kalau ada, mungkin tidak selamat,”kata Miftah warga sekitar, Sabtu (2/4/2022).
Menurut Miftah, ada beberapa hal yang diduga membuat jalan rusak gampang rusak. Salah satunya banyaknya muatan pasir basah yang melintas dijalan tersebut juga muatan berat, dan atau kualitas pengaspalan jalannya yang kurang tebal.
“Ada beberapa kemungkinan jalan di Desa kami itu tidak tahan lama. Namun, yang jelas banyak muatan pasir basah yang melintas. Jalan cepat rusak dan mengkhawatirkan banyak pengendara jadi korban kecelakaan,”katanya.
Miftah berharap Dinas PUPR Lebak segera membangun jalan yang rusak parah tersebut, sebelum adanya korban Kecelakaan kembali.
“Kami berharap Dinas PUPR segera memperbaiki jalan di Desa Aweh ini, sehingga masyarakat khususnya tidak khawatir lagi ketika melintas di jalan tersebut,”harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Lebak, Hamdan mengaku untuk perbaikan Jalan di Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar tersebut sudah masuk program perbaikan sebelum Hari Raya Idul Fiftri 2022, sementara, kata dia, pihaknya masih menunggu produksi Hotmix.
“Target H-7, sebelum Hari Raya Idul Fitri,”kata Hamdan.
Ketika ditanya maksud dari menunggu produksi Hotmix tersebut, kata Hamdan, AMP nya belum produksi, sementara kebutuhan untuk perbaikan di Desa Aweh itu hanya 100 ton.
“Aspal Mixing plant belum produksi kang. Dan kebutuhan di Aweh itu kurang lebih hanya 100 ton,”katanya.
Ketika ditanya kembali apakah AMP tersebut tidak ada yang memproduksi dari yang lain, dan dari manakah Aspal tersebut, Hamdan tidak memberikan jawaban, meski pesan yang dikirim centang biru dua.
(*AR/ RED)