“Mungkin nanti saya akan menjenguk kembali kemari untuk melihat bagaimana perkembangan pasien,” imbuhnya.
Selain itu, Al Muktabar menyampaikan untuk biaya pengobatan para korban saat ini telah tercover oleh Jasa Raharja.
“Secara teknis sudah tercover Jasa Raharja dan nanti ada di luar lain-lain itu kita sedang komunikasikan. Karena ini musibah, jadi kita perlu menyusun secara teknis. Tapi di Pemprov Banten juga akan memperhatikan secara sungguh-sungguh apa-apa perkembangannya sesuai dengan keadaan,” jelasnya.
Baca Juga : Pj Gubernur Banten Ajak Masyarakat Lakukan Vaksinasi Booster
Sementara itu Wakil Direktur Umum RS Hermina Ciruas dr. Dhedy Mardiko mengatakan untuk menangani para korban, RS Hermina telah menurunkan dokter spesialis yang dimilikinya untuk melakukan tindakan penanganan.
“Kalau tim dokter kami yang kemarin melakukan penanganan itu ada Dokter Saraf, Dokter Ortopedi, Dokter Bedah Anak dan Bedah Umum sama Dokter Anestesi, dan Spesialis Anak serta Dokter yang bertugas di IGD,” ujarnya.
Tidak hanya itu, dirinya juga mengungkapkan RS Hermina telah menyiapkan tim psikolog untuk memberikan pendampingan para korban pasca pengobatan.
Baca Juga : TOP…!Kejati Lampung Peringati Hari Adhyaksa ke 62
“Kita memiliki tim psikolog dan itu kita siapkan, karena mereka (korban) mengalami trauma,” tandasnya.
Diketahui, dari kesembilan korban yang masih dirawat di RS Hermina Ciruas tersebut terdiri dari 6 orang anak-anak dan 3 orang dewasa. Mereka adalah korban kecelakaan antara odong-odong dengan kereta api di Desa Silebu, Kragilan, Kabupaten Serang pada Selasa (26/7/2022). (Red)
[…] Baca Juga : Pj Gubernur Al Muktabar Jenguk 9 Korban Kecelakaan Odong-Odong Tertabrak Kereta Api Yang Masih Diraw… […]