“Sudah beberapa tahun masyarakat terpuruk ekonominya akibat pademi. Baru saja pademi mereda, kini BBM dinaikkan, beban rakyat kecil akan bertambah berat, karena kenaikan harga BBM ini akan berdampak pula pada kenaikkan harga bahan pokok,” ujarnya.
Atas kondisi itu, lanjut Alif, pihaknya mendesak kepada pemerintah dan Presiden Jokowi untuk membatalkan kenaikan harga BBM tersebut.
Baca Juga : Supir Kontainer Tabrak Sejumlah Anak sekolah dan warga
“Jika kenaikkan harga BBM ini tidak dibatalkan, itu artinya pemerintah sudah mati rasa terhadap kesulitan rakyat,” tukasnya
Sebelumnya, pemerintah telah melakukan penyesuaian harga BBM bersubsidi dan non subsidi pada Sabtu 4 Agustus 2022 pukul 14.30 WIB.
Baca Juga : Rayakan Hari Jadi Ke-74 Tahun, Polwan Gelar Syukuran
Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter. Kemudian BBM jenis Solar Subsidi dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter.
Selain itu, BBM non subsidi yang mengalami penyesuaian adalah Pertamax nonsubsidi, dari Rp 12.500 per liter, menjadi Rp 14.500 per liter. (Hasanudin/Red)
[…] Baca Juga : Masa Aksi Tolak Kenaikkan Harga BBM, Bawa Bendara Kuning Dan Keranda Mayat […]