Disambung juga dengan orasi yang disampaikan bung Fajar, ia menyampaikan.
“Pemuda adalah harta berharganya bagi bangsa, dimana para pemuda mampu menghadirkan perubahan dan menjadi alasan negeri ini berhasil memproklamirkan kemerdekaannya. Pemuda menjadi ujung tombak untuk kemajuan bangsa” ucapnya dalam orasinya.
Pemuda dengan kreativitasnya mampu menciptakan hal baru dalam pertumbuhan kemajuan suatu negara, dan dalam momentum 28 Oktober ini adalah momentum yang tidak pernah terlupakan, suatu momen yang melahirkan sumpah pemuda dan menjadi representasi dari semangat juang kaum muda.
Baca Juga : Nikita Mirjani Dikabarkan Ditahan, Ini Pandangan Dosen Universitas Trisakti
Oleh karena itu pemuda harus terus mencoba dan melakukan banyak hal tanpa menghawatirkan hasil yang gagal. Itu juga kemudian disampaikan dalam orasinya bung ruswana. Bung ruswana mengatakan bahwa kita sebagai generasi muda dapat terus mengingat perjuangan para pemuda pada jaman dahulu yang memperjuangkan bangsa ini, sehingga sekarang kita bisa sampai seperti ini berkat para leluhur kita para pahlawan bangsa.
“Maka sebagai pemuda yang masih waras mari kita bersama sama menjaga dan ikut memajukan bangsa kita ini bangsa Indonesia. Karena maju dan mundurnya suatu bangsa ada di tangan pemuda” ucap bung ruswana.
Baca Juga : COPOT !! GEMPAR Desak Bupati Copot Kadis Dinkes Lebak, Ini Alasannya
Hal senada juga disampaikan bung ole bahwa pemuda muda sebagai tonggak dari peradaban bangsa, pemuda sebagai aset sebuah bangsa, pemuda sebagai kalangan yang menentukan arah kemajuan bangsa.
Maka dalam momentum yang penuh dengan historis ini GMNI Lebak hadir untuk bagaimana kita sebagai penikmat kemerdekaan bangsa dan negara, harus bisa mempertahankan keutuhan dan legasi yang diberikan oleh para founding father dan founding mother bangsa indonesia ini, hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI Lebak Bung Sahrul.
Bung sahrul menjelaskan bahwa sumpah pemuda dan ikrar yang terkadung didalamnya adalah cita -cita masa depan bangsa Indonesia. Bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Dan menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
“Sebagai kaum pancasilais, kader GMNI Lebak harus bisa membaca perkembangan zaman, dan ikut berperan aktif didalamnya, karena pemudalah yang akan menentukan nasib bangsa hari ini dan yang akan datang. Maka dalam kesepatan ini saya sampaikan kepada kader GMNI Lebak bahwa jangan pernah sekali kali meninggalkan sejarah,” Jelas Bung Sahrul. (Red)
[…] Baca Juga : GMNI Lebak Gelar Refleksi Hari Sumpah Pemuda Di Alun – alun Rangkasbitung […]