“Sepuluh tahun setelah itu kebijakan tanam paksa dihapuskan, dan di era 1900an dimulailah politik etis yang memberi kesempatan kepada anak-anak di negeri jajahan untuk menuntut ilmu baik di Hindia Belanda maupun di Belanda,” ujar Teguh yang juga dosen Hubungan Internasional di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Pada perkembangan selanjutnya, lahirlah kelompok intelektual termasuk wartawan yang perlahan tapi pasti mulai menenun kesadaran kebangsaan.
“Lahirlah era 1908, era 1928, dan era Kemerdekaan di tahun 1945,” ujar Teguh.
Baca Juga : Puluhan Rumah Warga Inten Jaya Ambruk Akibat Luapan Sungai Cikeyeup
Dia mengatakan, peran Lebak di masa lalu mesti menjadi modal semangat bagi pengurus JMSI Lebak untuk membangun Lebak.
Apalagi dalam pelantikan JMSI Lebak ini, sambung Teguh, tema yang digunakan adalah menjadikan media siber sebagai lokomotif pembangunan daerah sekaligus pilar utama dan garda terdepan pengenalan potensi lokal, budaya, pariwisata Kabupaten Lebak untuk mendunia.
Menyempurnakan Pembangunan
Di tempat yang sama Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyambut baik kehadiran JMSI di Lebak. Dia percaya JMSI hadir untuk ikut menyempurnakan pembangunan di Lebak. Jumlah penduduk miskin di Lebak memang telah mengalami penurunan di tahun 2021 dari 10,6 persen menjadi 8,6 persen. Tetai, katanya, pekerjaan rumah Lebak masih banyak.
Baca Juga : Puluhan Rumah Milik Warga Di Gunung Anten Terendam Banjir
Salah satu hal yang patut dibanggakan, ujar Bupati Iti, Lebak menjadi percontohan pelaksanaan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Republik Indonesia (SIPD RI) di Provinsi Banten.
“Mari kita bersinergi, berkolaborasi. Kita jaga kondusifitas wilayah kita. Sehingga menjadi potensi pendapatan bagi kita ketika ada investor masuk ke sini memberikan efek pembangunan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Ini juga upaya kita untuk megurangi kemiskinan di Kabupaten Lebak,” urainya.
“Kami berterima kasih atas sinergitas dari teman-teman media yang bergabung di JMSI selama ini,” demikian Bupati Iti Octavia Jayabaya. (Red)
Komentar telah ditutup.