TransRakyat.com ARTIKEL – Baru saja aku mendengar pidato salah seorang politisi, bahwa 2045 akan menjadi masa keemasan negara Indonesia. Akan tetapi, saudara-saudara sekalian.
Mampukah Indonesia Emas terwujud bila kita masih riuh-ruam rentan mengakui, atau mempertahankan ideologi Pancasila? sebagai dasar negara kita?
Mampukah Indonesia Emas tercapai?
Bila militer Negara kita tidak atau belum kuat.
Mampukah Indonesia Emas tercapai? Bila masyarakatnya itu sendiri tidak mencerminkan berkepribadian budaya dalam lelakon sehari-harinya.
Baca Juga : PMPB Klaim Malu Terkait Viral Berita Tagihan Sepanduk Reses di DPRD Lebak
Sebab sejatinya, syarat hakiki menjadi negara maju adalah hanya karena tiga aspek:
Pertama, mempertahankan ideologi dengan kuat apapun yang terjadi.
take a look, coba lihatlah pada negara China dengan ideologi komunis itu. Apapun yang terjadi dalam negaranya ia tidak pernah mengganti ideologinya, walaupun kita tahu sendiri China pernah ada konflik Partai Komunis vs Partai Kuomintang (sosialis). Sehingga jalan penyelesaian mereka adalah terlahirlah dua negara berbeda. Yakni negara Taiwan menjadi sosialis dan China Komunis. Tetapi, saudara-saudara sekalian, walaupun jalan penyelesaian mereka sangat radikal. Mereka sadar dan paham mereka tidak ingin terlalu berlarut larut dalam konflik internal, sehingga bisa menyebabkan negara mereka tidak maju karena konflik tersebut.
Saudara-saudara sekalian, coba dan lihatlah pada negara Amerika yang walaupun kita semua juga tahu, amandemen negara Amerika sering kali berubah, salah satunya yang familiar adalah liberalisme nya roosevelt tersebut, tetapi mereka tetep kekeh, kokoh mempertahankan ideologi kapitalismenya tersebut.
Kedua, militer yang kuat.
Zaman Bung Karno militer Indonesia adalah militer terkuat di bumi selatan. Dan saudara saudara sekalian, harus tahu bahwa tidak ada satupun negara adidaya dan kuasa di dunia ini tanpa memiliki militer yang kuat, atau seminimal-minimalnya memiliki nuklir.
Baca Juga : Kejaksaan Agung Tak Hadiri Sidang Pertama KIP
Jika saudara saudara sekalian rajin membaca, pastilah saudara-saudara tahu bahwa tatkala orang CIA (Amerika) tertangkap dan akan dieksekusi. Kemudian Soekarno bertemu John F. Kennedy. Dan Soekarno meminta izin untuk mengeksusi warga negara Amerika tersebut. Dan John F. Kennedy enggan menuruti permintaan Presiden Soekarno, sehingga sebagai tukar nilai imbalan Amerika memberikan 10 pesawat tempur kepada Indonesia, dan kita memberikan satu bajingan tersebut balik ke negara asalnya, itu adalah salah satu cara diplomasi untuk menguatkan militer kita dengan sangat baik, atau ketika kita membeli peralatan militer dari Soviet, kemudian Amerika menyuruh kita untuk stop membeli dari mereka sebagai imbalan Amerika mengirim tenaga ahli nuklir mereka ke Indonesia dan menjanjikan Indonesia mempunyai nuklir, akan tetapi kita gagal karena Bung Karno turun tahta sebelum itu terwujud.
Ketiga, berkepribadian dalam budaya Indonesia itu sendiri. Westernisasi adalah salah satu dari sekian penyakit yang merongrong dan paling berbahaya di dalam negeri kita ini. Bahkan Bung Karno pernah berkata dalam bukunya, “yang paling berbahaya dari perginya penjajah dari negeri kita adalah bukan infrastruktur, karena infrastruktur bisa dibenahi, akan tetapi yang paling berbahaya adalah kepribadian budaya.”
Page: 1 2