“Kegiatan santunan anak yatim dan dhuafa ini bentuk implementasi kami dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tiga tugas pokok perguruan tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yaitu penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Jadi salah satu wujud dari pelaksanaan pengabdian masyarakat adalah kegiatan yang dilaksanakan hari ini, kegiatan santunan ini merupakan wujud real peran Mahasiswa Universitas Sutomo dalam kepedulian sosial dan tanggungjawab moral kepada warga masyarakat,” katanya saat di wawancara tim media.
“Dan kami ucapkan terimakasih banyak kepada donatur yang sudah memberikan sumbangsihnya untuk anak-anak yatim piatu dan dhuafa, semoga para donatur selalu diberikan kesehatan, kelancaran rizki, urusan serta di berikan kebarokahan dalam setiap langkah menuju kebaikan,” tambahnya.
Baca Juga : Parah, Bos PT Kalpataru Tak Kunjung ke Pengadilan, Jampidum Bungkam
Ditempat yang sama Ahamd Jahidi selaku Tokoh Masyarakat setempat menyampaikan, kami warga masyarakat Kp. Kewunen Rt. 002 Rw. 002 ini mengaku terharu dengan kepedulian yang ditunjukkan oleh adik-adik mahasiswa Universitas Sutomo. Tidak hanya sekedar memberikan santunan anak yatim tapi kaum dhuafa juga di santuni.
“Santunan yang diberikan sangat berarti bagi warga masyarakat kami, ini santunan pertama yang kami terima dari adik-adik mahasiswa karena setiap tahunnya kegiatan ini belum pernah ada santunan anak yatim dan dhuafa yang di adakan oleh mahasiswa di kampung kami, semoga adik-adik mahasiswa selalu dilancarkan dalam setiap menjalani pendidikannya dan dilancarkan juga rezeki serta dalam setiap urusannya dan dalam setiap langkah untuk menuju kebaikan,” harapnya.
Apresiasi yang sangat tinggi dari Dosen Kemahasiswaan dan Ketua Program Studi Administrasi Negara Universitas Sutomo kepada HIMANERA yang telah melaksanakan kegiatan santunan anak yatim dan dhuafa.
Baca Juga : Mantap, Dukcapil Kemendagri Sosialisasikan Identitas Digital kepada Warga Semarang
“Ini menjadi stimulus kesadaran kita untuk saling berbagi tidak hanya merupakan sikap mulia yang diajarkan agama, jauh lebih dari itu, naluri manusia sebagai makhluk sosial menuntut kita untuk selalu bersikap peduli terhadap penderitaan, kekurangan dan keterbatasan yang dirasakan orang lain,” kata Dosen Kemahasiswaan Heru Wahyudi, S.IP., M.Si
Selaras yang disampaikan Zakaria Habib Al-Ra’zie, S.IP., M.Sos. selaku Ketua Program Studi Administrasi Negara Universitas Sutomo, bahwa ibadah yang sangat disukai Allah dan Rasulnya adalah membahagiakan orang lain. Itu selaras dengan Hadits Nabi Saw bahwa Amalan yang paling dicintai Allah yaitu rasa senang yang engkau masukkan ke hati seorang muslim, atau engkau hilangkan rasa laparnya atau engkau luaskan hutang-hutangnya, atau engkau hilangkan kesulitannya (HR. At-Thabrani).
“Semoga dengan pelaksanaan kegiatan santunan ini mereka yang sedang dalam kekurangan merasa bahagia,” pungkasnya. (Red)
Komentar telah ditutup.