TransRakyat.com Lebak – Jelang Seren Taun 2023 Masyarakat Kasepuhan Pasir Eurih Kompak secara Gotong Royong membuat Pagar yang terbuat dari bahan Bambu untuk dipasang dilingkungan (Imah Gede dan Kuburan Gede) Rumah Pemangku Adat dan Tempat Pemakaman para Pemangku terdahulu, tepatnya di Desa Sindang Laya, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak – Banten pada Kamis (25/5/23).
Masyarakat Kasepuhan adalah suatu komunitas yang dalam kesehariannya menjalankan pola perilaku sosio budaya tradisional yang mengacu pada karakteristik budaya sunda pada abad ke 18 hingga sekarang masih terjaga dengan baik kelestarian dan jiwa Gotong Royong nya,”ujar Junaedi Ibnu Jarta Pembina Komunitas Pemuda Adat Kasepuhan(KOMPAK) pada awak media melalui sambungan singkat selulernya.
Ia menjelaskan bahwa masyarakat adat kasepuhan pasir eurih bersumber dari nilai-nilai tatali paranti karuhun yang diwariskan oleh karuhun (leluhur nenek moyang terdahulu) irisan atau runutan diantaranya adalah rukun tujuh, dan rukun tujuh ini merupakan serangkaian proses penanaman padi dari mulai penyemaian sampai seren taun.
Adapun tujuh ritual tersebut adalah:
1. Asup leuweung: meminta izin untuk bekerja di hutan (membuka huma gebrugan).
2. Nibakkeun: meminta izin dan doa untuk memulai penanaman/menebar benih.
3. Ngubaran: ketika padi mulai besar melakukan sri sakti manusa nu kumawasa adalah ritual untuk mengobati tanaman dari hama dengan diberi obat tradisional. Hama yang biasanya datang salah satunya leming, wereng, kungkang coklat, kungkang putih dan lain-lain.
Page: 1 2