Transrakyat.com Jakarta,- Puluhan akademisi lintas Perguruan Tinggi (PT) menemui Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Kantor Kemenhan RI, Jalan Medan Merdeka Barat. Mereka membawa misi besar jelang agenda Pemilu 2024.
Dalam pemaparannya di ruang rapat Kemenhan RI, salah seorang perwakilan IMN, DR. KH. Asep Dadang memaparkan maksud pertemuan tersebut. Secara umum, Ketua Sekolah Tinggi llmu Sosial dan llmu Politik (Stisip) SAINS Kabupaten Garut ini mengatakan, bahwa pertemuanitu merupakan tindaklanjut dari Seminar Penguatan Peradaban Menyongsong Indonesia Emas 2045 yang diselenggarakan IMN pada di Jakarta, baru-baru ini.
“Tanggal 30 September kemarin di Hotel Bidakara kami telah melakukan pertemuan awal danini adalah tindak lanjut dari pertemuan ini sekaligus menjadi rekomendasi,” kata Asep Dadang, Rabu (4/10/2023)
Poin pertama kata Asep, adalah mendorong nama Ridwan Kamil sebagai calon Wakil Presiden yang mendampingi bakal Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut. Asep menegaskan, jika suara tersebut merupakan hasil aspirasi dari masyarakat.
“Atas dasar warga Jawa Barat dengan penduduk terbanyak dengan 50 juta penduduk. Ridwan Kamil sangat Layak untuk menjadi Wapres dan merindukan warga Jawa Barat memiliki Wapres sepertihalnya pernah di jabat boleh Umar Wirahadikusuma,” kata Asep, yang juga perwakilan dari Jawa Barat tersebut.
Ia juga menyebutkan, Ridwan Kamil sudah memiliki modal elektabikitas dan popularitas baik di Jawa Barat maupun secara nasional.
“Modal itu sangat cukup untuk bisa mendongkrak pemenangan Prabowo Subianto apalagi di dukung infra struktur Golkar. Kami yakin akan menang telak,” tegasnya lagi.
Selain itu, Asep juga menyatakan mendukung Prabowo Subianto pada Pemilu 2024 mendatang. Namun ia berharap agar Prabowo Subianto segera mencabut Moratorium DOB Garut Selatan.
“JIka bisa menjamin dicabutnya moratotium DOB sebelum pelaksanaan Pemilu. Maka dukungan terhadap Pak Prabowo Subianto adalah harga mati,” pungkas Asep Dadang.
Untuk diketahui, para akademisi dari Institute Madani Nusantara (IMN) tersebut antara lain dari Universitas Indonesia (UI), Insititut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Gajah Mada (YUGM), Unair, UIN serta sejumlah perguruan tinggi lainnya.(*)