TransRakyat.com Bekasi – Pasca ditetapkannya status tanggap darurat bencana kekeringan, Pemkab Bekasi mengerahkan alat berat untuk melakukan normalisasi di berbagai sungai, untuk membuka dan membersihkan jalan air menuju ke pesawahan.
Penjabat Bupati Dedy Supriyadi mengatakan, sesuai arahan Pak Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Pak Gubernur Jawa barat, pemerintah harus berkolaborasi dengan semua pihak dalam mengantisipasi kekeringan untuk mengendalikan laju inflasi daerah.
“Normalisasi sungai yang dilakukan Pemkab Bekasi mulai membuahkan hasil dengan berkurangnya luas lahan pertanian yang terancam kekeringan,” kata Pj Bupati, Kamis (5/9/24)
Pj Bupati menjelaskan, menurut data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, hingga Rabu, 4 September 2024 pukul 19.00 WIB, Kekeringan lahan pertanian di Kabupaten Bekasi yang awalnya melanda 99 desa, kini berkurang menjadi 53 desa yang tersebar di 14 kecamatan.
Baca Juga : Ombudsman Jakarta Raya Apresiasi Imigrasi Jakarta Utara Kumham DKI Jakarta tangkap belasan WN Nigeria
Tercatat, luas lahan pertanian yang terancam kekeringan berkurang dari 4.246 hektar menjadi 2.652 atau berkurang seluas 1.594 hektar.
Data dari BPBD Kabupaten Bekasi menyebutkan, lahan pertanian terluas yang terancam kekeringan berada di 7 desa di Kecamatan Sukakarya, yakni seluas 1.063 hektar.
Page: 1 2
View Comments (0)