Komisi Pemberantasan Korupsi Diminta Audit Seluruh Penggunaan Keuangan Rumah Sakit Umum Adjidarmo

Lebak – Warga masyarakat Kabupaten Lebak mengeluh terhadap pelayanan Rumah Sakit Ajidarmo karena dinilai Lamban tangani pasien yang hendak di rawat. Masyarakat geram,  lantaran pasien diduga ditangani secara asal-asalan. Padahal, dalam pertahun RSUD Adjidarmo anggaranya miliyaran rupiah.

Keluhan dan kekesalan tersebut diungkapkan oleh Ibrahim keluarga pasien yang bernama Kaban dimana pasien tersebut sudah 2 hari di bawa ke Rumah Sakit, namun diduga malah dibiarkan tidak di rawat dengan baik. Bahkan pasien dibaringkan begitu saja selama dua hari tidak dikasih obat dan tidak ditangani dengan baik.

“Maka saya pertanyakan soal penggunaan anggaran pembelanjaan obat di rumah Sakit Adjidarmo kenapa bapak saya ini tidak di kasih obat, apakah karena tidak ada obatnya atau Lalai perawatnya,”kata Ibarahim kesal.

Ibrahim mengaku akan melaporkan terkait penggunaan anggaran di rumah sakit Ajidarmo kepada Komisi pemberantasan korupsi (KPK) di jakarta.

“Saya akan sajikan berkas hasil LPJ SPJ dari tahun 2016 – 2024 saya menduga ada penyalahgunaan anggaran,”katanya.

Kornoligis awal adanya aduan keluhan pasien yang nasibnya juga sama dengan pasien bernama Kaban tidak di tangani dengan baik ,kemudian pasien kebanyakan dibaringkan di lantai karena keterbatasan alat.

“Maka saya akan meminta gerak cepat kepada KPK agar segara turun ke RSUD Adjidarmo dan saya meminta KPK bekerja profesional transfaran kepada masyarakat,”ujarnya.

Awak media juga sempat cekcok di Ruangan Markisa dengan oknum dokter Bernama Auliya. Hal itu berawal saat menanyakan kenapa pasien sudah dua hari tapi belum dikasih obat, namun oknum dokter tersebut malah menanyakan kepada Ibrahim apakah pak Kaban memiliki penyakit jantung, Ibrahim pun langsung mencecar pertanyaan kepada oknum dokter tersebut.

“Kata saya, kenapa bu dokter menanyakan ke saya ibu kan dokter yang menangani pasien, seharunya saya yang harus bertanya ke ibu, apa penyakitnya yang dirasakan oleh pak Kaban ini. Kok ibu dokter ini malah kebalik bertanya kepada keluarga pasien, saya datang kesini itu ingin bertanya bukan malah ditanyakan, soal penyakit yang dirasakan oleh bapak saya, kalau saya tau penyakit bapak saya tidak mungkin saya bawa ke rumah sakit, tinggal saya beli obat saja buat bapak saya, justru saya bawa ke rumah sakit ini karena saya tidak tau apa penyakit bapak saya bukannya segara di obatin bapak saya malah berbelit-belit,”ucap Ibrahmi menceritakan kejadian.

Awak Media mencoba konfirmasi kepada Direktur Utama Rumah Sakit adjidarmo soal banyaknya keluhan pasian yang tidak ditangani dengan maksimal oleh pihak medis, namun sangat di sayangkan direktur utama contreng satu diduga WhatsApp tidak aktif. (***)

redaksi:

This website uses cookies.