Sementara Israel sendiri baru melaporkan ada 10 warga mereka yang meninggal termasuk dua anak-anak.
Hari ini, Dewan Keamanan PBB (DK PBB) diagendakan akan menggelar pertemuan yang membahas situasi Israel dan Palestina.
Pertemuan tersebut akan menjadi pertemuan ketiga DK PBB soal isu kedua negara.
Sebelumnya, DK PBB sempat mencoba untuk mengeluarkan resolusi atau pernyataan bersama terkait pertempuran Israel – Palestina pada Kamis lalu. Namun, upaya itu mendapat pertentangan dari Amerika yang menganggap rancangan DK PBB “kontra-produktif”.
Selain itu, Amerika juga ingin mengupayakan langkah diplomasi langsung ke Palestina dan Israel terlebih dahulu. Dan, akhirnya disepakati rapat yang digelar hari Minggu ini.
Baca Juga : Hasil Dari Gotong Royong Warga, Janda Di Desa Sukajaya Dapat Rumah Layak Huni
Sejauh ini, langkah diplomasi yang dilakukan Amerika sejak hari Jumat belum membuahkan hasil. Ketegangan antara Palestina dan Israel, yang terburuk sejak tahun 2014, tetap saja meningkat dengan indikasi gencatan senjata belum tampak. Hal inilah yang nantinya akan dibahas di DK PBB.
Tantangan ke depan dari apapun hasil rapat DK PBB soal de-eskalasi adalah milisi Palestina, Hamas. Mereka berperan besar dalam pertempuran dengan Israel.
Kebanyakan negara, terutama negara Barat, tidak memiliki kontak dengan organisasi tersebut yang mereka cap sebagai kelompok teroris. Di sisi lain, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, tidak punya pengaruh besar ke Hamas. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/12768/tidak-mau-diputarbalikkan-petugas-di-pos-pam-ciwandan-dimaki-seorang-wisatawan/
[…] Baca Juga : Satlantas Polres Lebak Jaga Ketat Perbatasan dan Temat Wisata […]
[…] Baca Juga : Ketua Umum SMSI Firdaus, Mengecam Tindakan Militer Israel […]