Adapun untuk tempat isolasi terpusat, selain Wisma Widya Graha LP3S Sinode juga disiapkan tempat di kompleks Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah di Jalan Hasanudin Salatiga.
“Salatiga sampai saat ini masih bisa terkendali tetapi tetap saya minta untuk menghitung sehingga kalau kasus naik bisa siap-siap untuk antisipasi. Termasuk sudah diterjunkan relawan-relawan dari para perawat yang disiapkan oleh Pemkot. Mereka melayani dan cara ini bisa dipakai untuk dukungan SDM yang sifatnya tidak tetap. Perawat ini bisa membantu untuk menyelesaikan persoalan yang ada di sini,” katanya.
Ganjar mengatakan dalam pekan ini akan diadakan rapat untuk mengkalkulasi kesiapan di seluruh daerah di Jawa Tengah. Setiap daerah diharapkan bisa menghitung kondisi bed occupancy rate (BOR) dan kemampuan penambahan. Kalkulasi tersebut dilakukan agar bisa menghitung kebutuhan alat kesehatan, sumber daya manusia, sampai bagaimana cara memenuhinya.
Dalam kesempatan itu Ganjar juga menyinggung terkait program Jogi Tonggo di Kota Salatiga yang berjalan cukup bagus. Menurut Ganjar, berjalannya program itu membuktikan bahwa antarmasyarakat saling dukung dan saling peduli. Bahkan saat ini telah banyak ide-ide kreatif dan inovatif yang muncul dalam Jogi Tonggo.
Baca Juga : Lewat Safari Jum’at, Kapolsek Sampaikan Penekanan Prokes dan Himbauan Kamtibmas Kepada Jamaah Sholat Jumat
“Ide-ide kreatif dan inovatif itu menunjukkan masyarakat saling peduli, saling gotong royong dan jangan sampai ada stigmatisasi kepada mereka yang sakit karena mereka sakit itu butuh bantuan. Cuma prosedurnya saja, maskernya jangan dilepas. Ke mana-mana pakai masker.
Kerumunan hindarkan semua. Kalau toh harus berkerumun maskernya jangan dilepas, segera pulang. Itu pesan saya,” katanya. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/15004/polda-banten-had…tik-pengurus-moi/