Adapun prosesnya, langkah pertama pemilahan sampah, yang kedua masuk ke proses penggilingan menggunakan mesin, sampah non organik di kumpulkan, dan sampah organik yang sudah digiling dijadikan pakan magot.
Magot yang telah dibudidaya ada yang dijadikan pakan unggas, pakan lele, dan ada juga yang dijual secara kiloan. Nilai produktivitas yang dihasilkan dari bank sampah mendapatkan perhatian dan apresiasi dari Wakil Wali Kota Bekasi.
Baca Juga : Fraksi PPP Mengutuk Tindakan Oknum Pejabat Dinsos Diduga Selewengkan Dana Bansos
“Saya apresiasi betul jika warga masyarakat dapat turut serta menjalankan program bank sampah, apalagi sampai memiliki nilai ekonomis, kendala kita terkait sampah memang belum teratasi dengan maksimal, karena tiap harinya ribuan ton masuk ke TPA Bantargebang, sedangkan armada dan lahan kita terbatas,” ujar Tri Adhianto.
Harapannya, kesadaran warga Kota Bekasi dapat terbangun, untuk dapat bijak memilah sampah, mengelola sampah dengan baik, sehingga dapat berdampak terhadap lingkungan yang bersih hijau dan nyaman. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/19435/satgas-mafia-tanah-polda-banten-tangkap-pelaku-pemalsuan-dokumen/
[…] Baca Juga : Wakil Wali Kota Bekasi Tinjau Bank Sampah di Pasar Pagi Bintara […]