Dalam materinya, Usman menyampaikan bahwa Pers/Media Massa adalah Pilar Keempat Demokrasi yang berfungsi sebagai mitra penyampaian informasi kepada khalayak luas yang musti memenuhi kriteria informasi yang benar, baik dan tidak menyesatkan, dan Pemerintah serta TNI AD pun musti melakukan kontrol sosial dengan mengawal informasi-informasi yang tersebar luas serta wajib berperan aktif dalam tangkal hoax, karena mudahnya akses informasi melalui internet dan media sosial, siapapun dapat mudah terpercaya dengan hoax, dan yang paling penting Pemerintah serta TNI AD musti menyajikan keterbukaan informasi kepada masyarakat.
“Pers tentunya memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada khalayak luas, maka dari itu wajib bagi rekan-rekan Pers menyajikan informasi dengan kriteria benar berkesesuaian dengan data, baik dengan tidak menyebarkan _negatifity_, serta tidak menyesatkan pembaca, dan sebagai Pemerintah serta TNI AD wajib melakukan kontrol sosial dan pengawasan terhadap segala macam informasi yang beredar luas serta menjunjung keterbukaan informasi kepada khalayak luas.” Ujar Usman.
Narasumber kedua adalah Ketua Dewan Pers, Prof. Dr. KH. Ir. Muhammad Nuh. DEA, mengusung tema materi “Peran Awak Media dalam Menyajikan Informasi yang Kredibel akan Membantu Menyelesaikan Permasalahan Bangsa”.
Beliau menyampaikan bahwa insan Pers musti terus up-skilling dan re-skilling kemampuan jurnalistiknya dengan terus menerus belajar dari pengalaman dan tidak berada terus di dalam zona nyaman karena sejatinya ilmu dan kemampuan harus terus digali dan diasah sehingga informasi yang disajikan akan menjadi kredibel dan terpercaya sehingga dapat mengedukasi khalayak luas dengan baik dan benar.” Ujar Ketua Dewan Pers dalam paparan materinya.
Baca Juga : Sat Lantas Polres Bogor Amankan Kendaraan Hasil Dari Tindak Kejahatan Di Kawasan Puncak
Tambah Prof. Muhammad Nuh, Dewan Pers sebagai badan yang bertugas melindungi kemerdekaan Pers dan melakukan pengkajian untuk mengembangkan kompetensi Pers, ke depannya berharap adanya kemajuan Pers melalui pengutamaan Specialist Jurnalism, yakni Jurnalis yang ahli pada bidangnya baik itu dalam hal bidang sosial, ekonomi, hukum, pendidikan, dan bidang lainnya sehingga hasil karya tulisan yang di hasilnya bisa lebih mendalam dan mengupas secara keseluruhan, bukan hanya bicara apa yang sedang terjadi tapi juga mengapa hal itu terjadi dan bagaimana supaya hal itu tidak terjadi lagi, tentunya hal tersebut akan meningkatkan kepercayaan pada Jurnalisme.
“Diharapkan Media Massa merupakan jembatan informasi yang akurat dan up to date. Hendaknya Media Massa bisa menyejukkan di kala panas dan bisa menghangatkan di kala beku.” Pungkasnya. (Red)
Berita Terkait : https://www.beritajuang.com/20169/terima-asosiasi-pengusaha-jasaboga-indonesia-bamsoet-dorong-kemendagri-kaji-aturan-pernikahan-di-masa-ppkm/
[…] Baca Juga : Humas Kota Bekasi Hadiri Saresehan TNI AD Dengan Media Massa […]