Maman menjelaskan pihaknya menyesalkan peristiwa itu dan tidak bisa di tolerir sebab yang menjadi korban kekerasan anak atau pencabulan saat ini masih duduk dibangku sekolah dasar. Maka pihaknya mengecam tindakan tersebut dan tidak patut apalagi yang diduga pelaku adalah oknum guru.
“Saya sangat kasihan melihat kondisi anak ini yang harusnya bermain ceria dengan taman seusianya, namun kini dia ketakutan jika melihat orang asing atau tidak dikenal,” ujarnya.
Baca Juga : Kodam Jaya Terima Kunjungan Silahturahmi dan Audensi SMSI DKI Jakarta
Sehubungan itu, kata Maman Sulaeman, LBH Mata Hati akan menunjuk empat pengacara untuk mengawal kasus ini. Sebab, menurut orang tua korban semenjak dilaporkan kepada pihak kepolisian, pelaku dan pengacaranya sudah ada upaya melakukan intimidasi kepada keluarga korban dengan memaksa agar mencabut laporannya.
Oleh karena itu, Pihaknya mendesak pihak kepolisian Polres Lebak segera menangkap terduga pelaku kasus pencabulan yang menimpa siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN ) di Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak. Sebab sudah hampir satu bulan kasus ini dilaporkan orang tua korban.
Baca Juga : Gelar Operasi Miras, Polres Jakarta Barat Berhasil Sita 1276 Botol
“Kamu minta kepolisian Polres Lebak untuk tegas dan serius menangani perkara ini, agar korban dan keluarga mendapatkan kepastin hukum dan memperoleh rasa aman mengingat sudah hampir satu bulan sejak kasus ini dilaporkan orang tua korban tetapi pelaku masih berkeliaran di luar,” tegasnya.
Ditambahkan pengacara LBH Mata Hat, Purwani Handayani, menjelaskan menambahkan, mengingat ini adalah perkara kekerasan seksual terhadap anak, dia berharap pelaku dijerat dengan UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
[…] Baca Juga : LBH Mata Hati Berikan Bantuan Hukum Kepada Korban Dugaan Pencabulan Siswi SD di Cimarga […]