“Disini, pertama bertani tentu bukan saja soal hasil, namun bagaimana bisa kembali memotivasi, merangsang masyarakat sekitar untuk kembali bangkit bersama, memanfaatkan lahan garapan untuk menggeliatkan ekonomi usai diterpa pandemi sejak dua tahun terakhir,” katanya.
Selanjutnya, tentu banyak yang bertanya tanya, harus mengeluarkan modal berapa sih untuk memulai bertani, sebagai modal awal, Arip Riadi mengaku menyisihkan sedikit demi sedikit sejumlah pendapatannya sebagai pegawai Kejaksaan Negeri Rangkasbitung untuk kemudian membuka lahan nya untuk digarap.
“Alhamdulillah saya sudah mulai memetik hasil, untuk cabai waktu seminggu bisa dua panen cabai dan hasilnya tidak kurang dari seratus kilo, mudah mudahan pertanian ini mampu memotivasi sejumlah petani untuk ikut bersama-sama menggarap lahan nya kembali yang sudah lama tidur,” harapnya.
Baca Juga : Puluhan Rumah Milik Warga Di Gunung Anten Terendam Banjir
Artinya, ketika pertanian ditekuni dengan baik dan bersungguh-sungguh, ternyata mampu menjadi upaya membangkitkan ekonomi, terutama usai diterpa pandemi Covid-19 lalu, Sebab pertanian juga mampu membuka lapangan kerja bagi petani di sekitarnya, bahkan hasilnya juga sangat cukup sebagai upaya peningkatan ekonomi.
“Alhamdulillah berkat saya bertani, sudah ada beberapa masyarakat, tetangga kebun disini sudah membuka lahan nya kembali untuk digarap, mereka terangsang dan bersemangat melihat hasil tani saya,” tuturnya
“Jujur saya hanya berbekal kemauan yang kuat saja dalam memanfaatkan sisa waktu selepas bertugas dikantor, adapun untuk luas tanah yang saya tanami cabai, kurang lebih luasnya sekitar setengah hektare,” ungkapnya.
Baca Juga : Abaikan Kesepakatan Bersama, Warga Cijoro Lebak Hentikan Pembangunan Turap Milik Pengusaha Asal Serang
“Dari itu, mari kita semangat bertani, belajar bertani sama-sama agar bisa bertukar pengalaman juga, membuka lapangan kerja bagi warga sekitar, pola bagi hasil dengan petani setempat menjadi salah satu cara membantu masyarakat bangkit bersama untuk menggeliatkan ekonomi,” harapnya.
”Iya, ini hanya mengisi waktu luang saja, memanfaatkan sisa waktu selepas pulang tugas, kerena dengan bertani alhamdulillah badan sehat, hati pun riang di tengah hamparan tanaman palawija,” ungkapnya.
Untuk hasilnya, selain untuk bantu ekonomi keluarga, juga untuk warga sekitar yang akibat pandemi Covid-19 cukup banyak kehilangan pekerjaan. Dengan adanya lahan untuk diolah, sekitar lima orang warga yang kehilangan pekerjaan tetap dapat produktif dengan turun ke ladang.
Diakhir, Saya antusias bertani dan memanfaatkan lahan tidur. Mudah-mudahan ini berpengaruh positif terhadap masyarakat dalam berusaha.
“Di sini kita memperkerjakan lima orang pekerja, dengan begitu mereka tetap bisa memberikan sesuatu kepada keluarganya.” tutupnya. (Red)
[…] Baca Juga : Patut di Teladani, Pegawai Kejaksaan Negeri Lebak Banjir Pelanggan Cabai […]