Adian pun turut antusias saat dijelaskan tentang sosok tokoh pejuang wanita asal Banten bernama Nyai Mas Gamparan. Ia sangat antusias menyimak penjelasan Bonnie Triayana tentang sepak terjang tokoh wanita tersebut.
Usai melihat satu persatu ruangan jejak sejarah di Museum Multatuli tersebut, Adian bersama Bonnie Triayana dan juga Ketua DPD PDI Perjuangan H. Ade Sumardi keluar ruangan dan melakukan sesi tanya jawab bersama awak media.
Adian berpandangan, jarang sekali anak muda yang memiliki keperdulian dan memperhatikan khusus untuk melestarikan sejarah. Menurutnya, tentu itu ada di Bonnie Triyana.
Baca Juga : Sekelompok Penambang Emas Tanpa Izin, Sebut Suruhan Wamendagri
“Bonnie selain perduli, perhatian terhadap sejarah tentu dia juga akan perduli terhadap rakyat,”kata Adian.
“Jadi belajar sejarah, belajar rekam jejak orang perorang itu menjadi penting yah. Mempelajari masa lalu, mempelajari keketiran penindasan kolonialisme itu tidak bisa di maknai sebagai ekpresi dendam,”lanjut Adian Napitupulu.
Menurut Adian, masa lalu yang penuh penindasan itu menjadi bagian penting bagi masyarakat untuk mencegah keberulangan.
Baca Juga : Polda Bali Menang Praperadilan Lawan Istri Hakim di PN Denpasar
“Jadi, apa yang kita pelajari dari Multatuli
Douwes Dekker ini ternyata dia orang Belanda yang bekerja disini dan ketika dia hadir disini matanya terbuka, bahwa kemewahan yang dinikmati di Belanda itu adalah hasil dari kemiskinan yang terjadi di daerah Lebak Banten ini. Itu kemudian membuat dia terganggu hatinya ternganggu pemikirannya sehingga dia melawan,” ujar Adian.
Komentar telah ditutup.